Ilmuwan Bangun Kamera Pemburu Dark Energy
DECam dipasang pada teleskop M 4m Victor Blanco di Cerro Tololo Inter-American Observatory di padang pasir Atacama Chili |
Astronesia-Astronom menyiapkan kamera beresolusi tinggi untuk
memindai sekitar 300 juta galaksi dalam lima tahun mendatang. Kamera ini
bakal digunakan untuk mencari benda misterius di langit, seperti dark
energy dan keberadaan lubang hitam.
Saking tinggi resolusi yang digunakan, para ilmuwan mengklaim kamera tersebut sebagai kamera dengan resolusi tertinggi di dunia yang pernah dibuat. Dark Energy Camera atau DECam berkemampuan sekitar 570 juta pixel. Sementara kamera-kamera umum biasanya hanya 10 sampai 12 megapixel.
Menurut laman BBC, DECam akan melakukan perburuan untuk menemukan sifat energi gelap, yang menurut teori ilmuwan, bertanggung jawab atas ekspansi alam semesta. Pada awal September ini, kamera tersebut difokuskan pada gugus galaksi Fornax.
Kegiatan survei hasil kolaborasi antara astronom AS, Inggris, Brasil, Spanyol dan Jerman ini bakal mempelajari kluster-kluster galaksi. DECam dipasang pada teleskop M 4m Victor Blanco di Cerro Tololo Inter-American Observatory di padang pasir Atacama Chili.
Saking tinggi resolusi yang digunakan, para ilmuwan mengklaim kamera tersebut sebagai kamera dengan resolusi tertinggi di dunia yang pernah dibuat. Dark Energy Camera atau DECam berkemampuan sekitar 570 juta pixel. Sementara kamera-kamera umum biasanya hanya 10 sampai 12 megapixel.
Menurut laman BBC, DECam akan melakukan perburuan untuk menemukan sifat energi gelap, yang menurut teori ilmuwan, bertanggung jawab atas ekspansi alam semesta. Pada awal September ini, kamera tersebut difokuskan pada gugus galaksi Fornax.
Kegiatan survei hasil kolaborasi antara astronom AS, Inggris, Brasil, Spanyol dan Jerman ini bakal mempelajari kluster-kluster galaksi. DECam dipasang pada teleskop M 4m Victor Blanco di Cerro Tololo Inter-American Observatory di padang pasir Atacama Chili.
Diagram DECam |
DECam sangat sensitif terhadap cahaya merah dan inframerah, untuk lebih mempelajari benda-benda kosmis jauh yang berjarak sekitar delapan miliar tahun cahaya. Ilmuwan meyakini peningkatan kecepatan ekspansi disebabkan adanya energi gelap. Energi ini diperkirakan turut membentuk lebih dari 70 persen alam semesta.
Energi gelap sendiri adalah bentuk energi yang mendominasi semesta, terdiri atas sekitar 74 persen. Materi gelap yang sampai saat ini masih misterius berjumlah 22 persen di semesta. Sementara materi "normal" yang dikenal manusia seperti yang menyusun makhluk hidup diperkirakan hanya sekitar 4 persen.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.