Beberapa Galaksi Spiral Terbentuk Dari Penggabungan Galaksi
AstroNesia ~ Sejarah Galaksi Bima Sakti memiliki gagasan baru.
Para ilmuwan menggunakan teleskop radio seperti Atacama Large Millimeter / submillimeter Array untuk menyelidiki galaksi yang berada dalam jarak 40 juta -600 juta tahun cahaya dari Bumi. Setelah mengamati puluhan penggabungan galaksi, astrofisika menemukan bahwa banyak galaksi yang bertabrakan akan membuat cakram galaksi mirip dengan Bima Sakti, sebuah temuan mengejutkan.
Pengamatan karbon monoksida dalam 37 galaksi yang bertabrakan menunjukkan zona yang berbentuk mirip pancake yang terdiri dari gas molekul,mirip dengan bentuk cakram galaksi yang meliputi galaksi spiral dan galaksi lenticular.
"Ini adalah langkah besar dan tak terduga terhadap pemahaman misteri kelahiran cakram galaksi," kata peneliti utama studi Junko Ueda dari Japan Society for the Promotion of Science, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, para astronom berpikir bahwa hanya galaksi elips dapat terbentuk dari merger. Simulasi dari tahun 1970-an menyimpulkan bahwa galaksi elips adalah jenis galaksi yang paling populer dari galaksi di alam semesta. Namun studi baru ini bisa membantu menjelaskan mengapa para ilmuwan melihat begitu banyak galaksi spiral seperti Bima Sakti di alam semesta.
Para astronom berencana menindak lanjuti penelitian ini. Mereka menekankan bahwa pengamatan tindak lanjut pada galaksi yang lebih tua diperlukan untuk melihat apakah merger berperilaku sama di alam semesta muda.
"Kita harus mulai fokus pada pembentukan bintang di cakram gas tersebut. Selain itu, kita perlu melihat lebih jauh di alam semesta yang lebih jauh," kata Ueda. "Kita tahu bahwa sebagian besar galaksi yang lebih jauh juga berbentuk cakram. Namun,kami belum tahu apakah merger galaksi juga bertanggung jawab untuk ini, atau apakah mereka dibentuk oleh gas dingin yang secara bertahap jatuh ke galaksi. Mungkin kita menemukan mekanisme umum yang berlaku disepanjang sejarah alam semesta. "
Penelitian ini dipublikasikan dalam Astrophysical Journal Supplement.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.