New Horizons Temukan Kemungkinan Gunung Berapi Es Di Pluto
Dua gunung pluto yag secara informal bernama Wright Mons dan Piccard Mons, mungkin berupa gunung berapi es. Gambar dirilis 9 November 2015. |
AstroNesia ~ Semakin banyak ilmuwan pelajari dari Pluto, semakin banyak pula hal menarik yang mereka dapat tentang planet kerdil ini.
Dua dari pegunungan yang menjulang tinggi yang diamati oleh NASA New Horizons saat melintas dekat Pluto pada 14 Juli, yakni Wright Mons yang memiliki tinggi 13.000 kaki (3.960 meter) dan Piccard Mons yang memiliki tinggi sekitar 18.000 kaki (5.500 m) - tampak seperti gunung berapi es.
Dari sudut pandang New Horizons, fitur ini tampak seperti gunung berapi di Bumi jika dilihat dari orbit," kata anggota tim misi Amy Shira Teitel dalam video, yang dirilis pada 7 Januari.
Secara khusus, kedua puncak fitur ini memiliki lubang besar di puncaknya, yang kemungkinan terbentuk ketika material meletus dari bawah, menyebabkan gunung runtuh. Selain itu, sisi dari Wright Mons dan Piccard Mons tekstur seperti tanah longsor, yang bisa menjadi sisa arus vulkanik masa lalu, kata para ilmuwan New Horizons.
Sementara gunung berapi Bumi mengeluarkan batuan cair super panas dari ruang bawah permukaan magma, Gunung berapi Pluto akan cenderung "meletuskan material seperti lelehan bubur yang mengandung air es dan nitrogen, amonia atau metana beku," tambah Teitel.
New Horizons tidak melihat Wright Mons atau Piccard Mons saat meletus, sehingga interpretasi cryovolcano tetap hanya sebagai hipotesis pada saat ini. Tapi hipotesis ini sangat kuat.
"Cryovolcanism bisa memberikan petunjuk penting dalam memahami evolusi geologi dan atmosfer Pluto," kata Teitel dalam video.
New Horizons melintas hanya dalam jarak 7.800 mil (12.550 km) dari permukaan Pluto pada terbang lintas 14 Jul. Pengamatan NH menunjukkan bahwa Pluto adalah dunia bervariasi dan beragam dengan pegunungan es besar dan aliran gletser es nitrogen.
New Horizons juga menemukan wilayah berbentuk hati yang terkenal di Pluto - yang secara informal dinamakan Tombaugh Regio, diambil dari nama Clyde Tombaugh, seorang astronom Amerika yang menemukan Pluto pada tahun 1930. Di wilayah ini, tidak ada kawah yang terdeteksi, menunjukkan bahwa lanskap ini sangat muda. Bagaimana Pluto tetap aktif secara geologis lebih dari 4,5 miliar tahun setelah pembentukannya adalah misteri yang ilmuwan misi masih mencoba untuk memecahkan.
Sampai saat ini, New Horizons telah mengirim hanya 25 persen data yang dikumpulkannya selama terbang lintas tersebut; semua gambar dan pengukuran dijadwalkan akan dikirim pada bulan Oktober atau November ini, anggota tim mengatakan.
Saat ini, New Horizons sedang menuju objek kecil yang berjarak 1 miliar mil di luar orbit Pluto yang disebut 2014 MU69, dan akan melakukan terbang lintasnya pada 1 Januari 2019, jika NASA menyetujui dan memperpanjang misi ini.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.