Amerika Dan Prancis Bekerjasama Untuk Mengeksplorasi Planet Mars
Ilustrasi InSight (Interior Exploration Using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport) |
AstroNesia ~ Misi eksplorasi Planet Mars semakin menarik. Jika selama ini eksplorasi masih seputar permukaan planet, tak lama lagi akan menyasar bagian dalam alias "isi perut" Mars.
Pekan ini, pejabat antariksa Amerika Serikat dan Prancis telah menandatangani kesepakatan kerja sama misi pendaratan di Mars. Kesepakatan diwakili pejabat Badan Antariksa AS (NASA), Charles Bolden dan Presiden Pusat Studi Antariksa Nasional Prancis (CNES), Jean-Yves Le Gall.
Misi pendaratan yang dinamai InSight (Interior Exploration Using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport), dijadwalkan meluncur pada 2016. Dalam waktu enam bulan kemudian, pesawat antariksa InSight ini akan mendarat di permukaan Mars.
Setelah mendarat, pesawat akan menghabiskan waktu dua tahun untuk mempelajari sisi luar perut Mars. Studi wilayah ini membantu peneliti bagaimana bangunan batu Mars.
"Kesepakatan anyar ini memperkuat kemitraan NASA dengan CNES dalam riset planet dan mengembangkan kolaborasi pada eksplorasi Mars lebih dari 20 tahun," jelas Charles Bolden.
Kolaborasi tersebut, kata Bolden, akan memberikan pemahaman bagi badan antariksa kedua negara, bagaimana pembentukan awal planet merah itu. "Juga akan membantu kami memahami lebih jauh bagaimana Bumi muncul," imbuhnya.Guna menjalankan misi perut Mars itu, pesawat dilengkapi instrumen geofisikal untuk mempelajari inti dalam, kerak serta aliran bagian dalam Mars.
Penelitian bagian ini juga membantu mengungkap apakah Mars memiliki inti cair atau keras, serta menjawab kenapa kerak Mars tak memiliki lempeng tektonik yang sama dengan Bumi.
Misi ini dipimpin Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California di bawah pengawasan peneliti utama, Bruce Banerdt. Sementara itu, CNES, kebagian membuat alat pendarat, instrumen Seismic Experiment for Interior Structure (SEIS), yang akan mengeksplorasi aktivitas tektonik dan dampak meteorit Mars.
Misi InSight menghabiskan biaya US$425 juta atau setara Rp5,1 triliun, belum termasuk kendaraan peluncur. Misi ini merupakan salah satu dari program Mars NASA. Sebelumnya, November 2013, NASA sudah meluncurkan misi Mars Atmosphere and Volatile EvolutioN (MAVEN) untuk mempelajari bagian atas atmosfer Mars.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
1 komentar:
Tambah komentarSebenarnya apa sih yang mau di manfaatkan dari planet mars yang gersang, kalau mau hidup disana perbaiki dulu bumi yang mulai rusak dan coba tinggal di kutub selatan.
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.