Gumpalan Plasma Menjadi Perisai Bumi Hadapi Badai Matahari

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi Bumi dan Matahari

AstroNesia ~ Bumi memiliki selubung medan magnet atau magnetosfer yang membentang dari inti planet ke angkasa. Selubung inilah yang melindungi bumi dari hantaman gelombang energi matahari yang merusak. 

Benturan antara gelombang energi matahari dan medan magnet ini sangat besar. Terkadang ada energi matahari yang menyusup masuk. Para peneliti menemukan ada semacam partikel plasma yang naik dan memperkuat medan magnet itu.  

Benturan antara medan magnet dan energi matahari menghasilkan arus listrik berkekuatan tinggi. Saat selubung medan magnet bocor, energi matahari bisa menyusup masuk ke atmosfer bumi. Energi itu menyebabkan badai geomagnetik dan fenomena cuaca yang bisa mempengaruhi pesawat terbang hingga stasiun luar angkasa internasional.  

Peneliti dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT) dan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil mengidentifikasi proses perbaikan di magnetosfer yang kembali memperkuat selubung medan magnet ketika bocor. Tim itu mengungkapkan adanya penyebaran partikel plasma berenergi rendah yang merayap sepanjang jalur medan magnet.  

Partikel plasma itu meluncur dari level atmosfer terendah hingga puluhan ribu kilometer di atas permukaan bumi. Di tempat inilah medan magnet berbenturan dengan energi matahari.

Pada area yang disebut "titik penggabungan" itu, plasma yang padat dan dingin memperlambat pengaruh energi matahari ke bumi.   "Medan magnet itu melindungi kehidupan di permukaan bumi dari hantaman energi matahari," kata John Foster, direktur di Observatorium Haystack MIT, Jumat, 7 Maret 2014. 

Foster mengatakan benturan atau re-koneksi itu bisa merusak medan magnet dan energi matahari yang masuk menyebabkan badai besar. "Plasma itulah yang menghambatnya sehingga dampak matahari ke bumi tidak begitu merusak," katanya.  

Hasil penelitian Foster dan koleganya dimuat di jurnal Science pekan ini. Mereka sudah mengamati fenomena kemunculan plasma dalam 10 tahun terakhir.

Mereka menggunakan alat pelacak GPS-TEC dan menganalisis sinyal radio yang dipancarkan ke lebih dari 1.000 alat penerima di bumi. Perubahan sinyal radio yang disebabkan oleh badai geomagnetik dijadikan dasar bagi para peneliti untuk menentukan konsentrasi partikel plasma pelindung itu atmosfer.  

"Selain menghambat re-koneksi, plasma yang padat dan dingin itu meningkatkan pergerakan partikel ke bagian lain magnetosfer," kata Foster. "Ini seperti proses perputaran dan sungguh mengagumkan."

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.