Gara-Gara Puing Satelit Cina, Posisi ISS Di Orbit Akan Dipindahkan
Ilustrasi ISS |
Pekan ini, ISS terpaksa di dorong keluar dari lintasan puing-puing ini untuk mencegah potensi tabrakan. Dorongan tersebut akan dilakukan pesawat kargo ATV-5 Eropa dan mendorong ISS sekitar satu mil (1.6km) lebih tinggi.
Puing-piung itu berjarak tujuh persepuluh mil dari ISS dan pengendali misi NASA di Texas merasa puing tersebut terlalu dekat untuk kenyamanan.
Untuk memindahkan ISS, mereka menembakkan roket pendorong di ATV-5 (Automated Transfer Vehicle).
Hal ini meningkatkan sedikit kecepatan ISS dan mengangkatnya ke orbit yang lebih tinggi untuk menghindari jalur orbit puing-puing tersebut.
Menurut NasaSpaceFlight.com, puing-puing ini berasal dari satelit mata-mata Cina yang disebut Yaogan 12 dan mungkin puing tersebut merupakan penutup lensa.
Memindahkan ISS - dikenal sebagai Pre-determined Debris Avoidance Manouevre (PDAM) - bukan hal langka. Ada ratusan ribu keping puing-puing di orbit sekitar Bumi yang menimbulkan ancaman bagi ISS.
Sebagian besar puing ini berasal dari uji coba rudal anti-satelit Cina pada tahun 2007, ketika negara itu meledakkan salah satu satelit cuacanya di orbit.
Insiden ini banyak dikritik dan telah menghasilkan sejumlah puing-puing berbahaya mengorbit bumi.
Insiden lain masalah puing-puing antariksa yang terkenal terjadi ketika satelit Iridium 33 milik Amerika tidak sengaja bertabrakan dengan Rusia Kosmos-2251 pada tahun 2009. Peristiwa ini juga menghasilkan sejumlah besar puing-puing ke orbit Bumi.
Ada sejumlah organisasi yang melacak sampah yang mengorbit Bumi. Jika sekeping puing antariksa memiliki kesempatan menabrak ISS 1:100.000, NASA mengeluarkan 'peringatan kuning'. Ini berarti stasiun harus dipindahkan, seperti yang terjadi baru-baru ini, kecuali langkah itu bisa mempengaruhi misi.
Jika kemungkinan tabrakan adalah 1 dari 10.000, maka NASA mengeluarkan 'peringatan merah', yang berarti stasiun harus dipindahkan tanpa menghiraukan apakah itu bisa menghambat misi.
Dan dalam keadaan yang sangat langka, ketika tabrakan pasti akan terjadi, kru harus mempersiapkan evakuasi darurat.
Pada bulan Maret 2009 terjadi insiden seperti itu, dan tiga astronot di ISS harus berlindung di salah satu modul Soyuz, yang bertindak sebagai 'sekoci'. Seandainya stasiun di hantam, mereka terpaksa melepaskan diri dan kembali ke bumi.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.