Mungkinkan Gas Metana Di Mars Tunjukkan Adanya Kehidupan?

http://astronesia.blogspot.co.id/
Curiosity Rover

AstroNesia ~ Para ilmuwan mungkin tidak pernah tahu pasti apakah Curiosity rover mendeteksi tanda-tanda kehidupan di Mars dua tahun lalu. Tapi sekarang adalah waktu yang tepat bagi mereka untuk mengumpulkan beberapa petunjuk yang menjanjikan.

Desember lalu, tim Curiosity mengumumkan bahwa konsentrasi metana di udara sekitar rover, melonjak dengan faktor 10 dalam waktu sekitar dua bulan dari akhir 2013 hingga awal 2014.




Di Bumi, sebagian besar gas metana di atmosfer berasal dari makhluk biologis, sehingga berita tentang penemuan Curiosity ini membuat percikan besar di antara ilmuwan dan masyarakat umum.

Tapi mikroba planet Mars bukan satu-satunya penjelasan yang memungkinkan hal ini karena proses geologi juga dapat menghasilkan metana. Bahkan, sebuah penelitian baru menetapkan tiga skenario yang bisa menjelaskan lonjakan metana misterius ini, dan hanya satu dari skenario ini yang mengatakan kehadiran kehidupan Mars.

http://astronesia.blogspot.co.id/
Diagram ini menunjukkan kemungkinan cara di mana metana masuk ke atmosfer Mars dan menghilang dari atmosfer

Salah satu hipotesis yang tidak melibatkan kehidupan menyatakan bahwa metana biasa masuk ke partikel tanah Mars dalam kondisi kering dan kemudian dilepaskan ke udara ketika garam yang dikenal sebagai perklorat "deliquesce" (menjadi cair setelah menyerap air di atmosfer), kata penulis utama studi Renyu Hu , dari California Institute of Technology dan NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL), yang keduanya terletak di Pasadena.

Ide lain yang tidak menyangkut kehidupan adalah Curiosity mengalami ledakan lokal metana acak yang sebelumnya telah terkunci dalam akuifer bawah permukaan, kata Hu.

Semua kemungkinan yang diusulkan ini - perklorat deliquescence (Hipotesis 1), kehidupan (Hipotesis 2) dan ledakan acak (Hipotesis 3) - dapat diuji, sampai batas tertentu, menggunakan pengamatan Curiosity masa depan, kata Hu pada pertemuan musim gugur tahunan American Geophysical Union (AGU), di mana ia menyajikan penelitian ini.

Misalnya, Hipotesis 1 dan 2 memprediksikan bahwa lonjakan metana harus terjadi pada waktu yang sama setiap tahun di Mars, karena kedua penjelasan ini mengikat lonjakan gas ke siklus deliquescence. (Dalam kasus kehidupan, organisme yang sebelumnya berhirbernasi akan "diaktifkan" dengan adanya air cair asin, kata Hu.) Skenario yang melibatkan Hipotesis 3 tidak terlalu dipengaruhi faktor musiman.

Curiosity mengamati lonjakan metana selama musim gugur dan awal musim dingin di belahan selatan Mars. (Hubungan cuaca dingin mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tapi deliquescence di Mars didorong bukan dengan suhu tinggi tetapi dengan kelembaban yang relatif tinggi dan tekanan penjenuhan yang rendah, kata Hu menjelaskan.)

Hipotesis 1 dan 2 bahkan membuat prediksi yang sedikit berbeda tentang waktu pelepasan metana.

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.