Terungkap!! Air Di Hot Jupiter Tidak Hilang, Hanya Tertutup Awan

Ilustrasi dari sepuluh exoplanet Jupiter panas yang diteliti dalam penelitian ini. Dari kiri atas ke ke kiri bawah : WASP-12b, WASP-6b, WASP-31b, WASP-39b, HD 189733b, HAT-P-12b, WASP-17b, WASP-19b, HAT-P-1b dan HD 209458b.

AstroNesia ~ Para astronom telah mengkonfirmasi bahwa air (yang penting bagi kehidupan seperti yang kita tahu) juga merupakan bahan utama untuk membuat planet.

Penemuan ini, yang dilaporkan dalam jurnal Nature, memecahkan misteri lama tentang mengapa beberapa exoplanets - yang dikenal sebagai Hot Jupiter - tampaknya memiliki lebih banyak air di atmosfer mereka daripada yang lain.




Para peneliti menemukan bahwa air yang hilang itu disembunyikan oleh kabut dan awan.


"Kami menemukan air menonjol dalam semua planet-planet ini, jadi kami berpikir bahwa air membentuk banyak elemen yang lebih berat yang masuk ke dalam pembentukan planet," kata salah satu penulis studi Profesor Jonathan Fortney dari University of California, Santa Cruz.

"Planer ini tampak memiliki jejak air lemah yang memiliki atmosfer yang sangat berawan, sehingga awan ini yang menutupi jejak air yang coba kita lihat.

"Alternatif untuk ini adalah bahwa planet-planet terbentuk dalam lingkungan kehilangan air - tapi ini akan mengharuskan kita untuk benar-benar memikirkan kembali teori-teori kita saat ini tentang bagaimana planet lahir."


Studi Terbesar Planet Raksasa

Temuan ini didasarkan pada studi terbesar yang pernah dilakukan ke dalam komposisi hot Jupiters - planet gas raksasa dalam orbit yang sangat dekat di sekitar bintang induknya.

Hampir 2.000 planet kini telah ditemukan mengorbit bintang-bintang di luar sistem tata surya kita. Namun, orbit dekat hot Jupiters membuat mereka sulit untuk di pelajari karena silau terang bintang induknya.

Profesor Fortney dan rekannya menggunakan NASA-ESA Hubble Space Telescope dan NASA's Spitzer Infrared Space Telescope untuk mempelajari atmosfer dari 10 Jupiter panas secara rinci.


10 planet yang dipelajari oleh tim yakni WASP-6b, WASP-12b, WASP-17b, WASP-19b, WASP-31b, WASP-39b, HAT-P-1b, HAT-P-12b, HD 189733b dan HD 209458b.

Planet-planet ini diidentifikasi menggunakan "metode transit" di mana sejumlah kecil cahaya dari bintang induknya diblokir saat planet yang mengorbit melintas di depan bintang induknya seperti yang terlihat dari Bumi.


Hot Jupiter Memiliki Atmosfer Sangat Eksotis

Data menunjukkan bahwa atmosfer planet yang lebih bebas awan, akan menunjukkan jejak spektral air yang kuat.

Sebaliknya, atmosfer planet yang lebih berawan dan lebih kabur akan memunculkan sinyal air yang redup.

"Itu bagus untuk melihat dengan ukuran sampel yang besar bahwa air di sana sepanjang waktu dan orang-orang di mana kita tidak bisa melihat tanda tangan spektral untuk air hanya orang-orang yang adalah berawan," kata Profesor Fortney.


Penulis menemukan atmosfer planet Jupiter Panas ini jauh lebih beragam dari yang diharapkan, tapi mereka memiliki beberapa zat kimia yang sama.

"Kami menemukan mereka semua memiliki uap air sehingga kami tahu itu adalah umum, molekul berlimpah di alam semesta," kata Profesor Fortney.

"Tapi mereka juga memiliki gas lain yang sama, termasuk natrium dan kalium yang merupakan logam alkali. Jadi hot Jupiters ini memiliki atmosfer yang sangat eksotis."


Studi tentang atmosfer exoplanet masih dalam masa pertumbuhan, dengan hanya segelintir pengamatan yang dilakukan sejauh ini.

Penerus Hubble, James Webb Space Telescope yang dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun 2018, akan membuka jendela inframerah baru pada studi exoplanets dan atmosfernya.

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.