Astronom Temukan Dua Sabuk Debu Mengelilingi Bintang Muda HD 95086

Ilustrasi ini menggambarkan planet raksasa yang mengorbit diantara sabuk debu. Para ilmuwan berpikir sistem bintang HD 95068 mungkin memiliki arsitektur yang mirip dengan planet ini. Dua sabuk debu ditemukan di sistim bintang ini dan sebuah exoplanet juga sudah ditemukan di sistim ini namun mungkin masih ada lagi planet mengorbit bintang ini tapi belum ditemukan

AstroNesia ~ Data inframerah dari NASA Spitzer Space Telescope dan ESA Herschel Space Observatory telah menemukan sistem bintang berdebu, yang mungkin membantu dalam menemukan planet baru.

Sistem bintang berdebu ini disebut HD 95086, terletak 295 tahun cahaya dari Bumi di rasi Carina.  Sistim ini diduga memiliki dua sabuk debu yang terletak di dalam halo debu luar yang baru ditemukan. Salah satu sabuk ini hangat dan lebih dekat dengan bintangnya, seperti halnya dengan sabuk asteroid tata surya kita, sementara sabuk kedua lebih dingin dan lebih jauh, mirip dengan Sabuk Kuiper yang menjadi rumah komet es di Tata Surya kita.

"Dengan melihat sistem bintang lain seperti ini, kita dapat merangkai bagaimana tata surya kita terbentuk," kata Kate Su, seorang astronom di University of Arizona, Tucson, dan penulis utama studi ini.

Dalam tata surya kita, planet Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus terjepit di antara dua sabuk debu.
Para ilmuwan berpikir bahwa hal serupa juga terjadi di sistem bintang HD 95086, hanya pada skala yang lebih besar. Salah satu planet di sistim ini, sekitar lima kali massa Jupiter, sudah ditemukan, yang terletak di dalam sabuk HD 95086 yang dingin. Planet-planet masif lainnya mungkin bersembunyi di antara dua sabuk debu, menunggu untuk ditemukan.

Studi yang dilakukan Spitzer dan Herschel seperti ini dapat menunjukkan jalan bagi teleskop berbasis darat untuk mengambil gambar dari planet tersembunyi tersebut, teknik ini disebut pencitraan langsung. Satu planet yang sudah ditemukan dalam sistim HD 95086 ditemukan dan dicitrakan menggunakan teknik ini pada tahun 2013. Gambarnya tidak tajam karena planet tersebut begitu samar dan jauh, tapi mereka mengungkapkan informasi baru tentang arsitektur global dari sistem planet.

"Dengan mengetahui keberadaan puing-puing, ditambah sifat-sifat planet yang dikenal dalam sistem ini, kita bisa mendapatkan gambaran jenis planet apa saja yang bisa berada di sana," kata Sarah Morrison, rekan penulis studi dan mahasiswa dari University of Arizona. 

Diagram ini menggambarkan dua sistem bintang yang sama, HD 95086 dan HR 8799. Bukti dari teleskop NASA Spitzer telah menunjuk adanya dua sabuk debu di sistim ini. Sabuk debu sebelah dalam hangat, mirip sabuk asteroid di Tata Surya kita sementara sabuk luar lebih dingin, mirip dengan sabuk kuiper di tata surya kita.

Untuk mempelajari seperti apa tampak HD 95086, para astronom beralih ke sistem bintang serupa yang disebut HR 8799. Bintang ini juga memiliki sabuk puing dalam dan luar yang dikelilingi oleh lingkaran debu halus besar. Empat exoplanet sudah ditemukan di sistim ini yang berada diantara sabuk puing-puing.

Dengan membandingkan data dari dua sistim bintang  mengisyaratkan bahwa HD95086, seperti sepupu HR 8799, mungkin rumah bagi beberapa planet yang belum terlihat. Teleskop berbasis darat mungkin bisa mengambil gambar dari planet-planet tersebut.

HD 95086 dan HR 8799 jauh lebih muda dan lebih berdebu dibandingkan Tata Surya kita. Ketika sistim planet masih mudah dan masih dalam pembentukan, tabrakan antara planet-planet yang baru tumbuh, asteroid dan komet  menghasilkan debu tersebut. Beberapa debu menggumpal menjadi planet, beberapa membentuk sabuk, dan sisanya dikeluarkan ke halo, atau disalurkan ke bintang.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.