Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243


http://astronesia.blogspot.com/
Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243

Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 - Para Astronom yang bermarkas di USA telah mendapatkan dalam temuan mereka satu buah gugusan galaksi super besar. Galaksi super besar itu diidentifikasi sebagai struktur galaksi yang terbesar di jagad raya atau alam semesta kita. Keberadaanya berada pada rentang jarak kurang lebih 5,7 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Reuters, gugusan galaksi tersebut diberi nama resmi dengan SPT-CLJ2344-4243 dan disebut juga Phoenix. Dalam blog antariksa info.com SPT-CLJ2344-4243 atau Phoenix ditulis dengan menggabungkan keduanya sehingga berbunyi Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243. Penggabungan ini dimaksudkan sebagai sarana mempermudah pemahaman saja.

Dalam rilisnya, Pusat Astrofisika Smithsonian Harvard mennyampaikan bahwa proses observasi dan pengamatan terhadap gugusan Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 yang berhasil ditemukan itu dengan laju proses pembentukan bintang demikian besar, sangat mungkin akan mendesak seluruh ahli astronomi memutar otak lagi serta memikirkan bagaimana struktur dengan besar seperti itu serta galaksi yang terdapat di dalamnya terus berkembang dari masa ke masa.

Dalam teori Michael McDonald, seorang astronom dari Massachusets Institute of Technology, Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 juga dapat menjadi satu di antara dasar pijakan berpikir tentang adanya fenomena-fenomena mengagumkan dalam dunia astronomi seperti akhir-akhir ini.

Bandingkan dengan galaksi-galaksi yang ada di pusat kebanyakan klaster yang mungkin telah tidur selama milyaran tahun bahkan lebih lama lagi, pusat galaksi Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 ini justru seperti bangun dari kematian dengan membangun formasi bintang-bintang anyar. Teori ini dikatakan oleh McDonald, yang merupakan penulis utama makalah ilmiah tentang Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 yang terbit di jurnal Nature dalam edisi 16 Agustus.

Dengan mendasarkan pada observasi dari Observatorium Chandra X-ray milik NASA, National Science Foundation's South Pole Telescope dan delapan observatorium lainnya, para observer mengungkapkan bahwa gugusan Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 sangat berkaitan dengan proses pembentukan antara "740 masa surya" atau bintang setiap tahun.

Coba bandingkan dengan gugusan Perseus yang hanya bisa membentuk bintang-bintang 20 kali lebih lambat dari Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243. Hal ini diakui sebagai sesuatu yang sangat besar oleh Marie Machacek, seorang ahli astrofisika yang berasal dari Observatorium Astrofisika Smithsonian.

Dalam pandangan Machacek, gugusan sangat besar seperti Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 dapat menampung hingga ribuan galaksi. Tentang Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 ini, masih banyak yang harus didalami dan diteliti tentang apa yang sesungguhnya terjadi di dalamnya.

Selama ini diyakini bahwa lubang hitam super besar yang terdapat di tengah-tengah kelompok galaksi dikaitkan dengan proses terjadinya bintang yang lambat. Hal ini dikarenakan mereka melakukan pump energi ke dalam sistem sehingga menghambat dan menghalangi proses pendinginan gas yang dibutuhkan untuk pembentukan bintang-bintang.

Meskipun demikian, para observer menyampaikan bahwa ledakan hebat bintang yang tampak pada Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243, ketika ia melahirkan dua bintang dalam sehari, menunjukkan bahwa pusat black hole di gugusan galaksi telah gagal memberikan pengaruhnya dalam pembentukan bintang.

Dalam pandangan Pusat Astrofisika Smithsonian Harvard, bintang-bintang yang terbentuk di dalam Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 merupakan yang terbanyak serta terbesar yang pernah diamati.

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.