Pecahan Meteorit Hantam Atap Rumah
Meteorid |
Astronesia-Pada tanggal 17 Oktober kemarin dilaporkan bahwa sebuah bola api
meluncur dan meledak di atas Northern California. Salah satu pecahan
meteorit tersebut jatuh dan menghantam atap rumah seseorang.
Rumah seorang perawat di University of California, San Francisco, bernama Lisa Webber mendapati atap rumahnya yang sedikit penyok karena hantaman pecahan meteorit tersebut. Awalnya, Webber mendengar suara keras dari atap rumahnya Kemudian dia keluar rumah memastikan suara apakah itu dan mulai mencari di sekeliling rumah. Webber menemukan sebuah batu dengan berat 2,2 ons.
Untuk memastikan batu apakah itu, Webber menghubungi Peter Jenniskens, pimpinan Cameras for Allsky Meteor Surveillance (CAMS) yang mempunyai kerja sama dengan NASA dan Search for Extraterrestrial Intelligence Institute (SETI). Setelah menelitinya, Jenniskens mengatakan bahwa batu tersebut kemungkinan adalah pecahan meteorit yang meledak pada hari Rabu (17/10) pukul 07:44 waktu Northern California.
Menurut saksi mata, seperti yang dilansir Space (18/10), meteorit tersebut muncul dari langit seperti enda bulat menggulung-gulung dengan balutan api di sekelilingnya. Suaranya sangat keras. Memang dalam minggu kemarin ini, banyak orang menantikan peristiwa alam yaitu hujan Orionid meteor yang terjadi setahun sekali.
Namun, ternyata perkiraan peneliti agak sedikit meleset karena sebuah meteorit sudah memulai aksinya dengan masuk ke dalam atmosfir bumi. Jenniskens mengemukakan bahwa pecahan meteorit tersebut mengandung magnet. Beberapa ahli menyarankan agar menjauhkan meteorit kecil tersebut dengan magnet lain agar magnet alaminya tidak 'terkontaminasi.'
Munculnya meteorit yang akhirnya meledak tersebut juga disaksikan banyak orang di San Francisco Bay Area. Pihak CAMS mengusulkan untuk menyebut meteorit tersebut dengan nama Novato namun mereka masih menunggu persetujuan dari Meteorite Nomenclature Committee. Apabila hanya 2,2 ons saja mampu memenyokkan atap rumah, apa jadinya kalau meteorit yang jatuh tersebut memiliki berat lebih dari 1 kg? Pastinya hancur.
Rumah seorang perawat di University of California, San Francisco, bernama Lisa Webber mendapati atap rumahnya yang sedikit penyok karena hantaman pecahan meteorit tersebut. Awalnya, Webber mendengar suara keras dari atap rumahnya Kemudian dia keluar rumah memastikan suara apakah itu dan mulai mencari di sekeliling rumah. Webber menemukan sebuah batu dengan berat 2,2 ons.
Untuk memastikan batu apakah itu, Webber menghubungi Peter Jenniskens, pimpinan Cameras for Allsky Meteor Surveillance (CAMS) yang mempunyai kerja sama dengan NASA dan Search for Extraterrestrial Intelligence Institute (SETI). Setelah menelitinya, Jenniskens mengatakan bahwa batu tersebut kemungkinan adalah pecahan meteorit yang meledak pada hari Rabu (17/10) pukul 07:44 waktu Northern California.
Menurut saksi mata, seperti yang dilansir Space (18/10), meteorit tersebut muncul dari langit seperti enda bulat menggulung-gulung dengan balutan api di sekelilingnya. Suaranya sangat keras. Memang dalam minggu kemarin ini, banyak orang menantikan peristiwa alam yaitu hujan Orionid meteor yang terjadi setahun sekali.
Namun, ternyata perkiraan peneliti agak sedikit meleset karena sebuah meteorit sudah memulai aksinya dengan masuk ke dalam atmosfir bumi. Jenniskens mengemukakan bahwa pecahan meteorit tersebut mengandung magnet. Beberapa ahli menyarankan agar menjauhkan meteorit kecil tersebut dengan magnet lain agar magnet alaminya tidak 'terkontaminasi.'
Munculnya meteorit yang akhirnya meledak tersebut juga disaksikan banyak orang di San Francisco Bay Area. Pihak CAMS mengusulkan untuk menyebut meteorit tersebut dengan nama Novato namun mereka masih menunggu persetujuan dari Meteorite Nomenclature Committee. Apabila hanya 2,2 ons saja mampu memenyokkan atap rumah, apa jadinya kalau meteorit yang jatuh tersebut memiliki berat lebih dari 1 kg? Pastinya hancur.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.