Inilah Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Awan
Ilustrasi |
Astronesia-Awan merupakan massa yang terdiri dari tetesan air atau kristal beku
yang berada di atmosfer, di atas permukaan bumi atau tubuh planet.
Gumpalan berwarna putih ini menyimpan rahasia yang menarik perhatian
ilmuwan untuk meneliti dan mempelajarinya.
Dilansir Discovermagazine, Kamis (29/11/2012), ada sejumlah hal yang Anda tidak ketahui tentang awan. Beberapa dari awan ini hanya dapat terlihat setelah matahari tenggelam. Beberapa dari awan juga tidak terbuat melalui proses "pembibitan".
Ketika lembab, udara hangat naik ke ketinggian yang lebih dingin. Air terkondensasi (mengembun) ke dalam "benih" mikroskopis seperti debu, abu atau bakteri. Gabungan air, "benih" dan udara yang bergerak ke atas akan menghasilkan pembentukan awan.
Bila ada uap air yang intensitasnya melebihi ketimbang tempat untuk proses kondensasi, kristal es yang telah terbentuk dapat berperan sebagai bibit. Ketika kristal mengalami pengembunan, maka mereka akan menjadi terlalu berat dan kemudian air itu akan jatuh sebagai hujan.
Beberapa percobaan telah dilakukan, dengan menambahkan bibit ke awan yang tipis untuk dapat menurunkan hujan. Ini dilakukan oleh sejumlah petani China yang menembakkan roket yang telah diisi dengan iodida perak (silver iodide) ke dalam awan. Iodida perak ini biasa digunakan untuk kegiatan penyemaian.
Sebuah tim yang dipimpin oleh Stephen Salter dari University of Edinburgh telah mengusulkan menggunakan 1.500 kapal untuk menyemport air laut ke dalam awan stratocumulus. Ini bertujuan untuk meningkatkan pelindung awan di planet Bumi.
Awan Cumulonimbus merupakan salah satu jenis awan yang membuat penerbangan Anda terlambat. Angin pada awan ini begitu intens dan tak terduga, sehingga pilot tidak akan mengemudikan pesawat menembus awan tersebut.
Awan Noctilucent pertama kali muncul setelah peristiwa letusan gunung Krakatau di 1883. Awan jenis ini paling sering diamati di musim panas dan hanya dapat disaksikan ketika matahari berada di bawah cakrawala. Ketinggian awan ini berada di 250 ribu sampai 280 ribu kaki di atas permukaan laut.
Dilansir Discovermagazine, Kamis (29/11/2012), ada sejumlah hal yang Anda tidak ketahui tentang awan. Beberapa dari awan ini hanya dapat terlihat setelah matahari tenggelam. Beberapa dari awan juga tidak terbuat melalui proses "pembibitan".
Ketika lembab, udara hangat naik ke ketinggian yang lebih dingin. Air terkondensasi (mengembun) ke dalam "benih" mikroskopis seperti debu, abu atau bakteri. Gabungan air, "benih" dan udara yang bergerak ke atas akan menghasilkan pembentukan awan.
Bila ada uap air yang intensitasnya melebihi ketimbang tempat untuk proses kondensasi, kristal es yang telah terbentuk dapat berperan sebagai bibit. Ketika kristal mengalami pengembunan, maka mereka akan menjadi terlalu berat dan kemudian air itu akan jatuh sebagai hujan.
Beberapa percobaan telah dilakukan, dengan menambahkan bibit ke awan yang tipis untuk dapat menurunkan hujan. Ini dilakukan oleh sejumlah petani China yang menembakkan roket yang telah diisi dengan iodida perak (silver iodide) ke dalam awan. Iodida perak ini biasa digunakan untuk kegiatan penyemaian.
Sebuah tim yang dipimpin oleh Stephen Salter dari University of Edinburgh telah mengusulkan menggunakan 1.500 kapal untuk menyemport air laut ke dalam awan stratocumulus. Ini bertujuan untuk meningkatkan pelindung awan di planet Bumi.
Awan Cumulonimbus merupakan salah satu jenis awan yang membuat penerbangan Anda terlambat. Angin pada awan ini begitu intens dan tak terduga, sehingga pilot tidak akan mengemudikan pesawat menembus awan tersebut.
Awan Noctilucent pertama kali muncul setelah peristiwa letusan gunung Krakatau di 1883. Awan jenis ini paling sering diamati di musim panas dan hanya dapat disaksikan ketika matahari berada di bawah cakrawala. Ketinggian awan ini berada di 250 ribu sampai 280 ribu kaki di atas permukaan laut.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.