Membedah Misteri Bulan Purnama Pemicu Sakit Jiwa
 |
| Bulan Purnama |
Astronesia-Bulan adalah satu-satunya satelit milik Bumi dan telah menjadi objek
misterius sekaligus banyak diteliti. Baru-baru ini sebuah penelitian
mencoba mendedah misteri di balik mitos bahwa satelit Bumi itu bisa jadi
pemicu sakit jiwa pada manusia.
Dilansir dari CBC News, Kamis (29/11/2012), para peneliti di University of Laval's School of Psychology melakukan riset untuk mengungkap hubungan antara gangguan kecemasan yang dialami pasien dengan fase Bulan.
Mereka menganalisa 771 orang yang telah masuk ke UGD akibat rasa sakit di dada, sementara penyakit tersebut tidak memiliki penyebab medis yang jelas.
Evaluasi psikologis mengindikasikan bahwa banyak di antara mereka yang menderita kecemasan, serangan panik, gangguan suasana jiwa atau keinginan bunuh diri. Waktu kunjungan pasien-pasien tersebut berkorelasi dengan fase Bulan yang sedang terjadi saat itu.
Hasil analisa mereka ternyata mengungkap hal berbeda. Keadaan kejiwaan pasien-pasien itu tidak dinilai tidak berhubungan dengan fase Bulan. "Kami mengamati fase Bulan baru atau Bulan purnama tidak memiliki dampak pada masalah psikologis," terang pimpinan peneliti Genevieve Belleville.
Namun terdapat catatan, untuk suatu alasan tertentu masalah kecemasa bisa mengalami penurunan sekira 32 persen pada masa paruh akhir fase Bulan."Hal ini mungkin merupakan kebetulan atau disebabkan faktor yang tidak kami perhitungkan," ujar Belleville.
Dilansir dari CBC News, Kamis (29/11/2012), para peneliti di University of Laval's School of Psychology melakukan riset untuk mengungkap hubungan antara gangguan kecemasan yang dialami pasien dengan fase Bulan.
Mereka menganalisa 771 orang yang telah masuk ke UGD akibat rasa sakit di dada, sementara penyakit tersebut tidak memiliki penyebab medis yang jelas.
Evaluasi psikologis mengindikasikan bahwa banyak di antara mereka yang menderita kecemasan, serangan panik, gangguan suasana jiwa atau keinginan bunuh diri. Waktu kunjungan pasien-pasien tersebut berkorelasi dengan fase Bulan yang sedang terjadi saat itu.
Hasil analisa mereka ternyata mengungkap hal berbeda. Keadaan kejiwaan pasien-pasien itu tidak dinilai tidak berhubungan dengan fase Bulan. "Kami mengamati fase Bulan baru atau Bulan purnama tidak memiliki dampak pada masalah psikologis," terang pimpinan peneliti Genevieve Belleville.
Namun terdapat catatan, untuk suatu alasan tertentu masalah kecemasa bisa mengalami penurunan sekira 32 persen pada masa paruh akhir fase Bulan."Hal ini mungkin merupakan kebetulan atau disebabkan faktor yang tidak kami perhitungkan," ujar Belleville.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.