NASA Luncurkan Misi Satelit Kecil Pertama di Dunia
Ilustrasi |
Astronesia-Badan antariksa asal Amerika Serikat, National Aeronautics and Space
Administration (NASA) meluncurkan misi penerbangan satelit kecil pertama
di dunia. Hardware Minisatellite ini, hanya memiliki berat 400
pounds dan didesain dengan teknologi yang lebih canggih ketimbang
satelit NASA sebelumnya.
Dilansir Spacedaily, Selasa (4/12/2012), setelah dua kesukesan NASA dalam mengorbitkan satelit di tahun ini, misi NASA Fast, Affordable, Science and Technology Satellite (FASTSAT) akan sampai di tahap akhir.
FASTSAT telah berhasil mendemonstrasikan kemampuan untuk membangun, menyebar dan mengoperasikan misi penerbangan ilmiah dan teknologi. Satelit mini ini juga memiliki keunggulan terkait penekanan biaya yang lebih rendah ketimbang satelit sebelumnya.
Satelit ini dirancang, dikembangan dan diuji selama lebih dari 14 bulan di Marshall Space Flight Center NASA di Huntsville. Pembuatan satelit ini juga bekerjasama dengan Von Braun Center for Science and Innovation and Dynetics serta Department of Defense's Space Test Program.
"FASTSAT mendemonstrasikan bahwa solusi 'outside the box' diberikan pada sebuah konsep yang sangat sinergis. Konsep sinergis ini terkait eksperimen yang memuaskan, muatan serta persyaratan peluncuran jadwal," ujar Mark Boudreaux, Project Manager FASTSAT di Marshall Center.
FASTSAT menggunakan perangkat keras komersial yang dikembangkan oleh NASA dan partner industri. Memiliki berat 400 pounds dan membawa enam teknologi serta percobaan ilmiah di bidang atmosfer.
Satelit ini memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian yang invoatif. Selain itu, teknologi mumpuni yang mendukung kesiapan teknologi baru untuk misi masa depan.
"Kesuksesan misi ini membawa kami dekat untuk mewujudkan satelit unik, platform satelit kecil serta lingkungan yang diperlukan untuk menampilkan riset rendah biaya di luar angkasa," jelasnya.
Dilansir Spacedaily, Selasa (4/12/2012), setelah dua kesukesan NASA dalam mengorbitkan satelit di tahun ini, misi NASA Fast, Affordable, Science and Technology Satellite (FASTSAT) akan sampai di tahap akhir.
FASTSAT telah berhasil mendemonstrasikan kemampuan untuk membangun, menyebar dan mengoperasikan misi penerbangan ilmiah dan teknologi. Satelit mini ini juga memiliki keunggulan terkait penekanan biaya yang lebih rendah ketimbang satelit sebelumnya.
Satelit ini dirancang, dikembangan dan diuji selama lebih dari 14 bulan di Marshall Space Flight Center NASA di Huntsville. Pembuatan satelit ini juga bekerjasama dengan Von Braun Center for Science and Innovation and Dynetics serta Department of Defense's Space Test Program.
"FASTSAT mendemonstrasikan bahwa solusi 'outside the box' diberikan pada sebuah konsep yang sangat sinergis. Konsep sinergis ini terkait eksperimen yang memuaskan, muatan serta persyaratan peluncuran jadwal," ujar Mark Boudreaux, Project Manager FASTSAT di Marshall Center.
FASTSAT menggunakan perangkat keras komersial yang dikembangkan oleh NASA dan partner industri. Memiliki berat 400 pounds dan membawa enam teknologi serta percobaan ilmiah di bidang atmosfer.
Satelit ini memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian yang invoatif. Selain itu, teknologi mumpuni yang mendukung kesiapan teknologi baru untuk misi masa depan.
"Kesuksesan misi ini membawa kami dekat untuk mewujudkan satelit unik, platform satelit kecil serta lingkungan yang diperlukan untuk menampilkan riset rendah biaya di luar angkasa," jelasnya.
Sumber: Okezone.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
2 komentar
Tambah komentarkeren kak sigit, aku lagi bosen sama berita mars :D
tapi tentang luar yang lain aku suka.. oya kak emang daftar adsense pake blogspot bisa?!. maaf soalnya aku gak ngerti gituan ^_^
hehehe... bisa mba,, oya b;ognya di daftarin ajj :)
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.