Robot NASA Mulai Pelajari Tanah Liat Mars
Curiosity |
Astronesia-Robot NASA (National Aeronautics and Space Administration (NASA) rover
Opportunity, yang merupakan robot pendahulu Curiosity, telah menginjak
usia 9 tahun di Mars. Kini, robot tersebut dikabarkan akan memulai tugas
untuk meneliti tanah liat di planet merah tersebut.
Dilansir Astronomynow, Selasa (11/12/2012), misi Opportunity NASA, menempatkan robot ini untuk bekerja di sekitar Mars. Selama debutnya di planet tetangga tersebut, robot ini memberikan informasi awal terkait tanah liat di Mars serta sisa dari lingkungan berair di Mars.
Mengikuti tanda deteksi yang dikendalikan secara jarak jauh dari satelit yang mengorbit Mars, Opportunity telah melalui dataran luas untuk Kawah Endeavour. Kawan ini menyimpan bukti terkait kandungan mineral tanah liat Mars.
Kandungan material tersebut diyakini terbentuk ketika Mars berada dalam suhu yang hangat dan basah. "Lempung merupakan material penting di Mars," kata Steve Squyres, peneliti utama rover Opportunity.
Ia mengatakan, tanah liat atau lempung terbentuk dalam lingkungan berair. "Ini adalah pentung, namun lebih penting lagi bahwa lempung hanya akan terbentuk dalam tingkat pH netral atau air yang tidak asam," jelasnya.
Sementara itu, rover Curiosity NASA, yang merupakan robot yang lebih besar, mampu menjelajah serta meneliti material Mars lebih baik ketimbang Opportunity. Akan tetapi, para ilmuwan NASA tidak berharap Curiosity untuk mencapai "titik manis" untuk tanah liat di Kawah Gale hingga beberapa tahun ke depan.
Meskipun Opportunity tidak dilengkapi dengan peralatan atau alat instrumen penelitian yang canggih seperti Curiosity, namun robot ini telah berjasa untuk memberi peneliti informasi pertama terkait tanah liat di Mars.
Dilansir Astronomynow, Selasa (11/12/2012), misi Opportunity NASA, menempatkan robot ini untuk bekerja di sekitar Mars. Selama debutnya di planet tetangga tersebut, robot ini memberikan informasi awal terkait tanah liat di Mars serta sisa dari lingkungan berair di Mars.
Mengikuti tanda deteksi yang dikendalikan secara jarak jauh dari satelit yang mengorbit Mars, Opportunity telah melalui dataran luas untuk Kawah Endeavour. Kawan ini menyimpan bukti terkait kandungan mineral tanah liat Mars.
Kandungan material tersebut diyakini terbentuk ketika Mars berada dalam suhu yang hangat dan basah. "Lempung merupakan material penting di Mars," kata Steve Squyres, peneliti utama rover Opportunity.
Ia mengatakan, tanah liat atau lempung terbentuk dalam lingkungan berair. "Ini adalah pentung, namun lebih penting lagi bahwa lempung hanya akan terbentuk dalam tingkat pH netral atau air yang tidak asam," jelasnya.
Sementara itu, rover Curiosity NASA, yang merupakan robot yang lebih besar, mampu menjelajah serta meneliti material Mars lebih baik ketimbang Opportunity. Akan tetapi, para ilmuwan NASA tidak berharap Curiosity untuk mencapai "titik manis" untuk tanah liat di Kawah Gale hingga beberapa tahun ke depan.
Meskipun Opportunity tidak dilengkapi dengan peralatan atau alat instrumen penelitian yang canggih seperti Curiosity, namun robot ini telah berjasa untuk memberi peneliti informasi pertama terkait tanah liat di Mars.
Sumber: Okezone.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.