Bukit Pasir Mempermuda Kawah di Titan
Astronesia-Bulan terbesar di planet Saturnus, Titan, mengalami proses "muda"
kembali setelah sebagian besar kawahnya tertutup bukit pasir. Menurut
pemantauan yang dilakukan wahana milik NASA, Cassini, pasir hidrokarbon
di permukaan Titan, perlahan tapi pasti, menutup kawah.
Mayoritas dari satelit milik Saturnus memiliki ribuan kawah.
Sedangkan dari 50 persen permukaan Titan yang diobservasi, hanya ditemui
60 kawah. Ini membuat para pakar sulit memperkirakan berapa tepatnya
usia Titan. Karena kawah yang lebih banyak, artinya makin tua pula
sebuah planet atau satelit.
"Sangat mungkin masih banyak kawah di permukaan Titan. Tapi mereka
tidak terlihat dari luar angkasa karena terkikis," kata Catherine Neish,
anggota tim radar Cassini, Kamis (17/1).
Neish dan kolega biasanya memperkirakan usia sebuah planet dengan
menghitung jumlah kawah di atas permukaannya. "Tapi proses seperti erosi
atau bukit pasir yang mengisinya (kawah), sangat mungkin jika
permukaannya jauh lebih tua dari yang terlihat," tambah Neish yang juga
menulis makalah soal ini dalam jurnal Icarus pada 3 Desember 2012.
Titan adalah satu-satunya bulan dalam sistem tata surya manusia
dengan atmosfer tipis. Satu-satunya pula benda langit selain Bumi yang
diketahui memiliki danau dan laut di permukaannya.
Meski demikian, Titan memiliki suhu ekstrem bagi manusia. Di mana
suhu permukaannya mencapai minus 178 Celcius. Hujan yang turun di Titan
pun bukanlah air, melainkan metana dan etana cair, senyawa yang biasanya
menjadi gas di Bumi.
Neish dan timnya menyimpulkan penemuan ini setelah membandingkan
kawah di permukaan Titan dengan salah satu bulan milik Jupiter,
Ganymede. Bulan terakhir disebut hampir mirip Titan dan memiliki kerak
es.
Dengan demikian, kawah di kedua permukaannya harusnya memiliki bentuk
sama. Perbedaannya, Ganymede nyaris tidak memiliki atmosfer, angin,
atau hujan untuk mengikis permukaannya.
Sumber: National geographic
Follow kami : @Astronesia_Blog
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.