Kehidupan Asing "Alien" Ditemukan Dalam Meteorit
Meteorit yang ditemukan di pusat Sri Lanka |
Astronesia-Ilmuwan asal Inggris mengatakan bahwa batu luar angkasa berukuran lebar
dua inci yang mendarat di Bumi, memberikan informasi mengenai kehidupan
"alien" (asing). Ilmuwan juga mengklaim bahwa meteorit yang mendarat di
Bumi ini, mengandung fosil ganggang kecil yang persis dengan jenis yang
ditemukan dalam rumput laut.
Dilansir Mirror, Rabu (23/1/2013), ilmuwan asal Inggris, Chandra Wickramasinghe mencoba mengungkap bukti adanya kehidupan ekstraterestrial (luar Bumi). Ia menemukan meteorit berukuran lebar dua inci, di mana batu luar angkasa tersebut juga mengandung fosil ganggang.
Dengan temuan tersebut, Wickramasinghe meyakini bahwa "manusia tidak sendiri" di alam semesta ini. "Temuan ini merupakan bukti bahwa kehidupan manusia dimulai di luar Bumi," kata Wickramasinghe.
Batu ini memiliki beberapa fragmen dari meteorit, yang pernah jatuh di pusat Sri Lanka pada Desember. Sesaat sebelum menghantam Bumi, batu luar angkasa tersebut tampak seperti bola api dan berasap.
Dilansir Mirror, Rabu (23/1/2013), ilmuwan asal Inggris, Chandra Wickramasinghe mencoba mengungkap bukti adanya kehidupan ekstraterestrial (luar Bumi). Ia menemukan meteorit berukuran lebar dua inci, di mana batu luar angkasa tersebut juga mengandung fosil ganggang.
Dengan temuan tersebut, Wickramasinghe meyakini bahwa "manusia tidak sendiri" di alam semesta ini. "Temuan ini merupakan bukti bahwa kehidupan manusia dimulai di luar Bumi," kata Wickramasinghe.
Batu ini memiliki beberapa fragmen dari meteorit, yang pernah jatuh di pusat Sri Lanka pada Desember. Sesaat sebelum menghantam Bumi, batu luar angkasa tersebut tampak seperti bola api dan berasap.
Fosil ganggang yang ditemukan dalam meteorit |
Fosil yang diungkap Wickramasinghe
ini telah dilakukan proses pemindaian menggunakan mikroskop elektron
kuat di laboratorium di Inggris. Fosil tersebut mirip dengan
mikroorganisme yang ditemukan di zaman dinosaurus, yang berusia sekira
55 juta tahun lalu.
Kendati demikian, Klaim Wickramasinghe menuai kritik bahwa fosil ganggang pada meteorit tersebut bukanlah berasal dari luar angkasa. Akan tetapi, fosil ini telah terkontaminasi dengan fosil alga atau ganggang di Bumi.
Wickramasinghe tetap bersikukuh bahwa meteorit tersebut menunjukkan kehidupan ekstraterestrial. "Organisme ganggang serupa dengan salah satu fosil yang ditemukan di Bumi, tetapi batu juga memiliki organisme lain yang kita belum identifikasi," bantahnya.
Wickramasinghe dikenal sebagai pendukung “hipotesis panspermia", yang menyarankan benih kehidupan pertama yang diendapkan di Bumi dari luar angkasa 3.800 juta tahun lalu. Ia percaya mikroba ini berasal dari komet, yang kemudian "berkembangbiak dan diunggulkan" untuk membentuk kehidupan di Bumi.
Kendati demikian, Klaim Wickramasinghe menuai kritik bahwa fosil ganggang pada meteorit tersebut bukanlah berasal dari luar angkasa. Akan tetapi, fosil ini telah terkontaminasi dengan fosil alga atau ganggang di Bumi.
Wickramasinghe tetap bersikukuh bahwa meteorit tersebut menunjukkan kehidupan ekstraterestrial. "Organisme ganggang serupa dengan salah satu fosil yang ditemukan di Bumi, tetapi batu juga memiliki organisme lain yang kita belum identifikasi," bantahnya.
Wickramasinghe dikenal sebagai pendukung “hipotesis panspermia", yang menyarankan benih kehidupan pertama yang diendapkan di Bumi dari luar angkasa 3.800 juta tahun lalu. Ia percaya mikroba ini berasal dari komet, yang kemudian "berkembangbiak dan diunggulkan" untuk membentuk kehidupan di Bumi.
Sumber: Okezone
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
2 komentar
Tambah komentarwowow keren.!!.
nyimakk :)
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.