Tumpukan Misteri di Planet Jupiter
Jupiter |
Astronesia-Beberapa pekan lalu, planet Jupiter dapat terlihat seperti bintang tanpa
kerlip di dekat Bulan. Meskipun Jupiter dapat terlihat di waktu
tertentu, namun planet ini tetap menyimpan banyak misteri bagi ilmuwan.
Dilansir Discovery, Jumat (1/2/2013), Jupiter memiliki banyak kejutan bagi para astronom. Planet terbesar dalam sistem Tata Surya ini merupakan gas raksasa terbuat dari unsur kimia yang berbeda.
Para astronom menentukan bahwa bagian gelap dari Jupiter merupakan "sabuk", di mana material ini mengalami gerakan menurun. Sementara bagian yang lebih cerah dikenal dengan "zona", di mana amonia di bawah ke atas atmosfer, serta garis-garis gelap di antara keduanya dikenal dengan nama "bands" atau pita.
Terdapat angin berkecepatan tinggi yang dikenal sebagai jet stream dan membentuk sabuk. Angin tersebut juga bergerak dalam arah berlawanan antara sabuk dengan zona.
Salah satu fitur unik dan terkenal yang dimiliki Jupiter ialah adanya Great Red Spot. Great Red Spot merupakan badai yang lebih besar dari badai di Bumi, yang terletak di Southern Equatorial Belt, Jupiter.
Kemunculan fitur ini melalui teleskop bisa terlihat sangat halus. Namun, astronom dapat meningkatkan pantauan terhadap objek tersebut dengan menggunakan teknologi filter warna yang dipasangkan pada lensa mata.
Untuk mendapatkan pandangan yang baik dari Jupiter ialah menggunakan perbesaran minimal 50x. Dengan demikian, akan dihasilkan tampilan terperinci pada planet di luar jangkauan teropong normal.
Lebih dari perbesaran 50x, astronom bisa melihat lebih detail atmosfer Jupiter. Atmosfer tersebut melingkupi sabuk awan serta Great Red Spot.
Dilansir Discovery, Jumat (1/2/2013), Jupiter memiliki banyak kejutan bagi para astronom. Planet terbesar dalam sistem Tata Surya ini merupakan gas raksasa terbuat dari unsur kimia yang berbeda.
Para astronom menentukan bahwa bagian gelap dari Jupiter merupakan "sabuk", di mana material ini mengalami gerakan menurun. Sementara bagian yang lebih cerah dikenal dengan "zona", di mana amonia di bawah ke atas atmosfer, serta garis-garis gelap di antara keduanya dikenal dengan nama "bands" atau pita.
Terdapat angin berkecepatan tinggi yang dikenal sebagai jet stream dan membentuk sabuk. Angin tersebut juga bergerak dalam arah berlawanan antara sabuk dengan zona.
Salah satu fitur unik dan terkenal yang dimiliki Jupiter ialah adanya Great Red Spot. Great Red Spot merupakan badai yang lebih besar dari badai di Bumi, yang terletak di Southern Equatorial Belt, Jupiter.
Kemunculan fitur ini melalui teleskop bisa terlihat sangat halus. Namun, astronom dapat meningkatkan pantauan terhadap objek tersebut dengan menggunakan teknologi filter warna yang dipasangkan pada lensa mata.
Untuk mendapatkan pandangan yang baik dari Jupiter ialah menggunakan perbesaran minimal 50x. Dengan demikian, akan dihasilkan tampilan terperinci pada planet di luar jangkauan teropong normal.
Lebih dari perbesaran 50x, astronom bisa melihat lebih detail atmosfer Jupiter. Atmosfer tersebut melingkupi sabuk awan serta Great Red Spot.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.