Air Kuno Di Bumi Kemungkinan Kunci Untuk Mencari Kehidupan di Mars

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi

Astronesia-Bagaimana kehidupan dimulai? Pertanyaan ini telah menjadi fokus penelitian intens selama berabad-abad, sementara kami telah membuat langkah signifikan, jawabannya masih menghindar kami.

Memahami bagaimana protein pertama, asam amino, dan senyawa organik lainnya datang bersama untuk membentuk sel hidup pertama sangat penting dalam pencarian kami untuk menemukan potensi kehidupan di dunia lain.Dan kami telah lama berpikir bahwa kunci untuk hidup adalah adanya air cair.

Sekarang, para peneliti dari Universitas Manchester, Lancaster, Toronto dan McMaster menganalisis kantong air yang dalam di bawah permukaan bumi yang telah terisolasi selama miliaran tahun.

Mengumpulkan air yang mengalir keluar dari lubang di tambang, beberapa sedalam 2,4 kilometer di bawah permukaan bumi di Ontario, Kanada, peneliti menemukan zat kimia berlimpah yang dikenal sebagai mendukung kehidupan.Air itu bekerja sama dengan gas-gas larut seperti hidrogen, metana dan berbagai isotop gas mulia seperti helium, neon, argon dan xenon.

Pelarutan radioaktif alami dari beberapa isotop ini bisa memberikan energi yang sangat baik yang dibutuhkan untuk perkembangan kehidupan.

Chris Ballentine dari University of Manchester "Kami telah menemukan sebuah sistem fluida yang saling berhubungan di dalam Canadian basement kristal yang berusia miliaran tahun, dan mampu mendukung kehidupan.Temuan kami adalah terobosan besar untuk para peneliti yang ingin memahami bagaimana mikroba berkembang dalam suasana terisolasi,dan merupakan pusat seluruh pertanyaan tentang asal usul kehidupan, keberlanjutan kehidupan, dan kehidupan di lingkungan yang ekstrim dan di planet lain. "

Langkah berikutnya untuk Ballentine dan timnya adalah melihat apakah ada kehidupan yang berlangsung dalam saluran air."Rekan-rekan Kanada kami mencoba untuk mencari tahu apakah air itu mengandung kehidupan sekarang.Proses ini membuka kemungkinan lingkungan yang sama di bawah permukaan Mars, "menurut Greg Holland dari Lancaster University, dan penulis utama studi tersebut.

Dengan kata lain, hasil ini dapat menantang cara kita berpikir tentang kehidupan berkembang di planet lain.



Sumber : Redorbit

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.