Teleskop Mengungkap Pita Api 'Fiery Ribbon' Spektakuler Di Orion Nebula
Astronesia-Sebuah teleskop di Chile telah menangkap foto baru yang menakjubkan dari pita kosmik yang berkilau di nebula Orion yang berjarak lebih dari 1.000 tahun cahaya dari Bumi.Gambar terbaru ini di rilis oleh European Southern Observatory tanggal 15 mei 2013 menunjukkan apa yang para ilmuwan gambarkan sebagai "fiery ribbon" (pita api) dari gas dan debu merah yang bersinar di sabuk konstelasi Orion.Pita ini adalah sebagian kecil dari wilayah pembentuk bintang besar di alam semesta.
Ilmuwan ESO menggunakan teleskop di Chile untuk merancang video dari awan debu yang bergabung untuk membuat bintang baru.
Awan besar terang pada gambar diatas adalah Nebula Orion, juga disebut Messier 42," tulis pejabat ESO dalam siaran berita."Nebula itu bisa dilihat tanpa menggunakan alat bantu sebagai 'bintang' yang berada di tengah yang sedikit kabur di pedang Orion.Nebula Orion adalah bagian terang dari pembibitan bintang besar dimana bintang baru dilahirkan, dan merupakan situs terdekat formasi bintang raksasa dari Bumi.
Meskipun awan debu dan gas dalam gambar bernuansa merah mungkin terlihat seolah-olah mereka sedang terbakar panas,namun sebenarnya awan tersebut dngin.Teleskop APEX ESO di Chili mengambil foto pada panjang gelombang yang terlihat oleh mata manusia.Dalam gambar ini,objek terpanas memiliki cahaya warna biru sedangkan objek terdingin memiliki warna orange.
Awan gas dan debu mengaburkan daerah pembentuk bintang di rasi Orion. CREDIT: ESO/Digitized Sky Survey 2. Acknowledgement: Davide De Martin |
Sedangkan foto yang kedua yang memiliki warna netral menunjukkan bagian yang sama dari langit dalam spektrum cahaya. Dalam gambar itu,pita api menghilang dari pandangan karena tertutup oleh partikel debu dingin.
Awan debu dimanipulasi oleh angin bintang dan tarikan gravitasi yang menciptakan "lembaran filamen indah dan gelembung" yang muncul dalam foto, kata para pejabat ESO.
Foto-foto ini juga membantu para astronom mencari benda-benda yang tidak biasa di wilayah alam semesta.Menggunakan data ini,para ilmuwan berpikir bahwa mereka mungkin telah menemukan 15 protostars - fase awal pembentukan bintang - yang bermunculan lebih terang dalam panjang gelombang submillimeter.
"Benda-benda langka yang baru ditemukan tersebut di antara protostars termuda yang pernah ditemukan, membawa astronom menyaksikan lebih dekat ketika bintang mulai terbentuk," kata pejabat ESO.
The European Southern Observatory merupakan observatorium astronomi yang berbasis di tanah yang paling produktif di dunia, kata para pejabat. Lima belas negara tergabung dalam ESO.
Sumber : Space.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.