280 Kawah Baru Ditemukan Di Bulan
Kawah di Bulan |
Astronesia-Peneliti di Curtin University mengklaim telah menemukan ratusan kawah baru di bulan. Menggunakan teknik kombinasi gravitasi dan pemodelan medan bulan, peneliti dari Australia mengidentifikasi 280 kawah baru.
Dilansir Machineslikeus, Rabu (19/6/2013), beberapa ilmuwan menggunakan data yang dikumpulkan oleh satelit untuk mengembangkan peta gravitasi Bumi beresolusi tinggi. Terkini, para ilmuwan Institute for Geoscience Research di Curtin University menerapkan metode peta gravitasi tersebut untuk meneliti bulan.
Tim menemukan 280 kawah bulan yang belum pernah dipetakan sebelumnya. Sekira 66 dari kawah tersebut dikategorikan sebagai kawah yang benar-benar jelas terlihat dan memiliki perspektif topografi.
Profesor Featherstone mengatakan, mengidentifikasi sejumlah besar kawah bulan merupakan hasil dari menggunakan model komputer dari gravitasi bulan dan data topografi. Ilmuwan kabarnya menghapus fitur regional untuk mengungkapkan cekungan yang lebih rinci.
"Rasa ingin tahu kami awalnya difokuskan pada identifikasi dua cekungan di sisi jauh bulan," ungkap Featherstone. Namun, penelitian justru diperluas yang mencakup keseluruhan permukaan bulan, sehingga peneliti menemukan ratusan kawah baru.
Lebih lanjut ia mengatakan, bagian gelap di bulan agak sukar diteliti, sebab bagian tersebut tidak dapat ditelusuri dari Bumi. Featherstone dan tim yakin akan muncul temuan-temuan ilmiah berikutnya dengan menggunakan data gravitasi baru yang dikumpulkan selama misi NASA GRAIL.
Selain bulan dan Bumi, tim juga mengembangkan peta gravitasi resolusi tinggi untuk Mars. Penemuan 280 kawah bulan ini akan diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research – Planets.
Sumber : Okezone
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
2 komentar
Tambah komentarItu terjadi karena tumbukan meteor yah mas ?? :o
bener itu, disebabkan bulan sering dihantam asteroid dan batu2 yang melintas, btw katanya di bulan ditemukan air?
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.