Ledakan Badai Matahari Spektakuler Memberikan Petunjuk Tentang Pembentukan Bintang
Sebuah coronal mass ejection terlihat oleh NASA Solar Dynamics Observatory pada tanggal 7 Juni 2011. |
Astronesia-Sebuah letusan menakjubkan dilepaskan oleh matahari dua tahun lalu menyediakan petunjuk tentang bagaimana bintang membentuk, kata para ilmuwan.
Pada tanggal 7 Juni 2011, Matahari meledakkan plasma awan besar super-panas keluar yang disebut coronal mass ejection.Beberapa material ini turun kembali ke permukaan Matahari seperti hujan yang menyilaukan,dan para ilmuwan mengatakan bahwa fenomena ini membantu mereka untuk memahami bagaimana bintang lahir menyedot plasma dari lingkungan mereka.
"Ini membuka jalan untuk studi baru yang menghubungkan matahari dan bintang-bintang muda, baik oleh fisikawan surya dan bintang," kata pemimpin penulis studi Fabio Reale, dari University of Palermo dan Astronomical Observatory Palermo di Italia.
Bintang yang baru membentuk menyedot materi dari cakram melingkar di sekitarnya.Pertumbuhan tersebut memainkan peran kunci dalam tahap akhir pembentukan bintang, tetapi dinamika yang kompleks dari proses ini yang melibatkan plasma terempas ke permukaan bintang pada kecepatan ratusan kilometer per detik - membuatnya sulit untuk dipahami secara rinci, kata para peneliti.
Pada tanggal 7 Juni 2011, mulai sekitar 06:41 UT, Matahari melepaskan salah satu letusan menonjol paling spektakuler yang pernah diamati. |
Bulan Juni 2011 letusan surya memberikan sebuah jendela untuk melihat proses akresi atau pertumbuhan bintang,kata Reale dan rekan-rekannya.Mereka mempelajari gambar dari badai matahari dramatis yang diambil oleh NASA Solar Dynamics Observatory dalam ultraviolet (UV) dan cahaya ekstrim-UV, dan kemudian membandingkan pengamatan mereka terhadap hasil simulasi hidrodinamik.
Tim menetapkan bahwa material yang jatuh kembali ke permukaan Matahari memiliki kepadatan (jauh lebih dari 10 miliar partikel per sentimeter kubik, atau 164 miliar partikel per inci kubik) dan dampak kecepatan (670.000 sampai 1 juta mph atau 1.100.000-1.600.000 km / h) material yang jatuh kembali ke permukaan Matahari ini hampir sama dengan yang terlihat selama arus akresi bintang.
Hantaman itu tersebar ke sebagian besar permukaan matahari, kata para peneliti.Gumpalan plasma matahari menonjol biasanya berdiameter 1.250 dan 2.500 mil (2.000 hingga 4.000 km)dan mereka menghasilkan emisi energi tinggi yang terdeteksi ketika mereka menabrak matahari.
Sumber : Space.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
1 komentar:
Tambah komentarMisteri benda langit memang sangat menarik mas ... :D
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.