Mega Teleskop Pencari Alien Akan Siap Dalam 5 Tahun
 |
| Ilustrasi teleskop Colossus |
Seorang ilmuwan asal University of Hawaii Institute for Astronomy di Amerika Serikat (AS), Jeff Khun tertarik dengan kehidupan alien. Ia mengatakan bisa saja menemukan kehidupan alien dengan menggunakan mega-teleskop, seperti dijelaskan dalam situs Space.com.
Untuk itu, ia mengusulkan pengajuan dana USD1 miliar agar dapat membangun sebuah mega-teleskop bernama Colossus yang dapat mencari tanda-tanda kehidupan asing sejauh 60 sampai 70 tahun cahaya dari Bumi.
Pencarian kehidupan di luar Bumi selama empat dekade memang belum membuahkan hasil apa-apa. Akan tetapi, ada beberapa momen menarik yang berhasil ditemukan, seperti ada sinyal suara “Wow!” yang terdengar dari gelombang pemancar radio dari luar planet Bumi pada 1977 silam.
“Jika dananya ada, maka tidak menutup kemungkinan kita bisa memiliki teleskop yang dapat menerka kehidupan di luar Bumi dalam waktu lima tahun,” ujar Kuhn, seperti disitat dari FoxNews, Senin (10/6/2013).
Sistem pencarian alien melalui sinyal dapat menghadirkan tantangan tersendiri. Stephen Hawking sendiri pernah mengatakan, manusia harus ekstra berhati-hati untuk mencari tau keberadaan mereka yang mungkin memiliki peradaban yang lebih canggih.
Namun demikian, Kuhn bisa memastikan bahwa Colossus merupakan teleskop yang hanya menjadi penerima pasif, sehingga memungkinkan para astronom dan ilmuwan untuk mencari alien tanpa memancarkan sinyal peringatan apapun kepada makhluk asing tersebut.
Sumber : Okezone
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
- Astronom Temukan Kembaran Tata Surya Kita Yang Berjarak Hanya 10,5 Tahun Cahaya
- Daerah Antara Saturnus Dan Cincinnya Bebas Debu Dan Membuat Ilmuwan Bingung
- Ilmuwan Ungkap Misteri Struktur Seperti Mahkota Di Venus
- Astronom Temukan Supernova Yang 50 Kali Lebih Terang Dari Biasanya
- NASA Temukan Bahan Untuk Kehidupan Yang Meyembur Dari Enceladus
Recommendation News
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.