Ilmuwan Jepang Berhasil Menemukan Kecepatan Gelombang Kejut Supernova

http://astronesia.blogspot.com/
Gambar ilustrasi penyebaran gelombang kejut W44 dalam awan molekul.

Astronesia-Peneliti dari universitas Keio di Jepang berhasil mengukur kecepatan perluasan gelombang kejut supernova untuk pertama kalinya.

Gelombang kejut supernova yang diukur oleh tim peneliti ini ialah sisa supernova W44, yang terletak sekitar 10.000 tahun cahaya dari Bumi.Mengukur perluasan dan energi kinetik dari gelombang kejut supernova sangat sulit di masa lalu karena harus mengobservasi wilayah yang luas dan jauh serta peralatan yang ada tidak memungkinkan melakukan pengamatan ini.Hasil dari pengamatan ini adalah gas antarbintang terpengaruh oleh gelombang kejut supernova yang terbatas pada area kecil.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal, fisikawan yang dipimpin oleh tomoro Sashida dan Tomoharu Oka dari Keio’s Department of Physics memulai pengamatan sisa supernova W44 dan awan molekul raksasa yang berdekatan (GMC) menggunakan teleskop radio di akhir 1990-an.Sisa supernova ini diperkirakan berumur antara 6.500 dan 25.000 tahun dan awan GMC yang berdekatan memiliki massa sekitar 300.000 kali dari Matahari.Sejak pengamatan dimulai, fisikawan telah menemukan garis spektrum di sepanjang awan molekul W44 yang telah ditafsirkan sebagai gas yang telah dipercepat oleh gelombang kejut supernova.

Garis spektrum ini diciptakan oleh "angin galaksi" yang terlihat di seluruh wilayah dimana W44 tumpang tindih dengan GMC.Berdasarkan pengamatan dari garis spektrum ini, tim Jepang menghitung gradien kecepatan yang jelas dari pusat ke tepi W44 (menganggap kegiatan ekspansi gas molekul dipengaruhi oleh sebuah gelombang kejut).Mereka juga menentukan kecepatan ekspansi yakni sekitar 8 mil/detik.

Para fisikawan juga menentukan massa gelombang kejut tersebut yakni sekitar 1,2 kali massa Matahari.Dari perhitungan tersebut, tim ini mampu memperkirakan bahwa seluruh energi kinetik ditularkan dari sisa supernova dengan material antarbintang konsisten dengan perhitungan sebelumnya,yakni sekitar 10 persen.

Para fisikawan Jepang mengatakan mereka berencana untuk melanjutkan penelitian ini dengan maksud menyelidiki sejumlah besar gas dari gelombang kejut di sekitar supernova untuk membandingkannya dengan hasil studi mereka baru-baru ini.

NASA baru saja merilis gambar supernova lain yang dianggap supernova paling muda di galaksi bima sakti.Terletak sedikit lebih jauh dari W44,yakni 26.000 tahun cahaya dari Bumi,nebula dan lubang hitam yang terbentuk oleh bintang yang meledak diyakini berusia 1000 tahun.

Sisa supernova W49B


Berdasarkan pengamatan dari NASA Chandra X-ray Observatory, para ilmuwan mengatakan bintang menjalani ledakan asimetri.Para ilmuwan juga mencatat sisa supernova yang dijuluki W49B lebih seperti gentong dari sisa-sisa supernova lainnya ketika dilihat melalui bagian-bagian tertentu dari spektrum.

Kebanyakan bintang yang hancur menjadi supernova memiliki inti berputar padat yang disebut bintang neutron - tapi W49B, meninggalkan lubang hitam di belakang.


 

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.