Inilah Penyebab Mengapa Asteroid Di Dekat Bumi Berwarna Gelap
Ilustrasi Asteroid |
Astronesia-Sebuah tim peneliti dari Amerika Serikat mungkin berhasil pecahkan misteri mengapa permukaan asteroid lebih merah dari Meteorit.Meteorit didefinisikan sebagai sisa-sisa batuan ruang angkasa yang lebih besar yang pecah di sekitar Bumi di beberapa titik. Mereka cenderung berpenampilan lebih gelap dari asteroid dan perbedaan antara dua kelas objek ini selalu bingungkan para ilmuwan.
Sebuah tim yang dipimpin oleh Profesor Richard Binzel dari Massachusetts Institute of Technology berpendapat tiga tahun lalu bahwa gravitasi planet kita bertanggung jawab atas gelapnya asteroid itu, tetapi itu hanya bagi asteroid yang melewati tata surya bagian dalam.
Sebagian besar batuan ruang angkasa meluncur melewati Bumi atau Mars hari ini datang dari Sabuk Asteroid yang membentang antara Mars dan Jupiter.Saat di lokasi ini, mereka secara signifikan dipengaruhi oleh radiasi matahari, yang mengubahnya menjadi warna kemerahan.
Binzel menemukan bahwa asteroid ini ada yang keluar dari sabuknya dan mendekati Bumi akibat efek gravitasi planet. Peristiwa tarikan dari gravitasi tersebut juga diyakini menimbulkan guncangan asteroid yang bisa mempengaruhi butiran pada permukaan asteroid.
Dengan terjadinya pergeseran di bagian permukaan tersebut, maka butiran 'segar' di bawah permukaan asteroid bisa terlihat. Asteroid yang semakin mendekati Bumi tersebut, akan hancur dan jatuh sebagai meteorit.
Ilmuwan percaya bahwa Bumi juga memiliki peran kunci pada proses di permukaan asteroid tersebut. Namun, tidak hanya Bumi, kini Binzel dan koleganya Francesca DeMeo menemukan bahwa Mars juga bisa mempengaruhi warna permukaan asteroid.
"Kami tidak berpikir Bumi adalah satu-satunya penggerak utama. Ini membuka pikiran kita bahwa ada hal-hal lain yang terjadi," ujar DeMeo. Ia yakin bahwa Mars juga menyebabkan asteroid untuk berubah warna di permukaannya, yakni menjadi merah.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.