Badan Antariksa Dunia Akan Bekerja Sama Untuk Melindungi Bumi Dari Serangan Asteroid
Ilustrasi asteroid dekat Bumi |
AstroNesia ~ Ancaman asteroid yang berpotensi menabrak Bumi menjadi perhatian serius Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Bahkan, organisasi negara dunia itu telah mengamanatkan kerja sama internasional untuk mengantisipasi serangan batu antariksa itu.
PBB memberi mandat ke Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk memastikan semua lembaga antariksa di dunia turut dalam inisiatif kerja sama internasional yang tergabung dalam Space Mission Planning and Advisory Group (SMPAG).
"SMPAG akan mengembangkan dan memperbaiki seperangkat misi referensi yang bisa dilakukan individu maupun kolaborasi untuk mencegah astroid masuk ke Bumi," jelas Detlef Koschny, Kepala program ESA Space Situational Awareness (SSA) pada Segment NEO.
Misi pendahuluan ini disebutkan sebagai uji coba dan evaluasi misi. "Ini merupakan misi pembuktian teknologi sebelum berkembangnya ancaman nyata," ujar kesimpulan resmi. PBB mengarahkan SMPAG untuk mengerahkan semua kemampuan terbaik yang dimiliki badan antariksa supaya serangan asteroid ke Bumi bisa diantipasi.
Skema membelokkan asteroid yang mendekati lintasan Bumi memang dimungkinkan dengan perkembangan teknologi saat ini, namun biaya dan pengetahuan masih tergolong mahal bahkan untuk badan antariksa negara besar seperti Badan Antariksa AS (NASA) maupun ESA sekalipun.Sementara itu, jumlah asteroid yang diperkirakan mengancam Bumi teridentifikasi sekitar 10 ribu dari 600 ribu asteroid yang terdapat di alam semesta.
Ke-sepuluh ribu batu antariksa itu diklasifikasikan sebagai objek dekat dengan Bumi (Near Earth Object).Kedahsyatan serangan astroid bisa dilihat setahun lalu, tepatnya Februari tahun 2013. Batu angkasa berdiameter 20 meter meledak di langit kota Chelyabinsk, Rusia.
Ledakan asteroid berkecepatan 66.000 kilometer per jam telah meluluhlantakkan beberapa bangunan dan meneror penduduk.Dalam catatan sejarah, dampak letusan asteroid diperkirakan dapat 20 sampai 30 kali lipat lebih dahsyat dari bom atom Hiroshima di Jepang pada masa Perang Dunia II.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.