Ilmuwan Berhasil Melihat Awan Besar Yang Mengelilingi Lubang Hitam Supermasif
Ilustrasi lubang hitam besar di pusat galaksi. |
AstroNesia ~ Para astronom melihat awan besar gas yang mengorbit lubang hitam supermasif di pusat galaksi.Setelah dianggap relatif beragam, seperti cincin kabut,pertambahan materi bukannya membentuk gumpalan yang cukup padat yang sesekali meredupkan pancaran radiasi sebagaimana obyek besar mengembun dan mengkonsumsi materi.
Tim internasional melaporkan penampakan mereka dalam sebuah makalah yang akan diterbitkan dalam Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society yang tersedia secara online.
Bukti untuk awan berasal dari catatan yang dikumpulkan selama 16 tahun oleh NASA Rossi X-ray Timing Explorer, sebuah satelit di orbit rendah bumi yang dilengkapi dengan instrumen yang dapat mengukur variasi dalam sumber-sumber X-ray. Sumber-sumber tersebut meliputi inti galaksi aktif,yakni objek bercahaya cemerlang didukung oleh lubang hitam supermasif karena mereka mengumpulkan dan memadatkan sejumlah besar debu dan gas.
Dengan memilah-milah catatan untuk 55 inti galaksi aktif Alex Markowitz, astrofisikawan di University of California, San Diego dan Karl Remeis Observatory di Bamberg, Jerman, dan rekan-rekannya menemukan selusin contoh saat sinyal X-ray redup dalam periode waktu mulai dari jam ke tahun.Ini ditemukan mungkin ketika awan gas padat melintas antara sumber dan satelit.
Mirko Krumpe dari European Southern Observatory di Garching, Jerman dan Robert Nikutta, dari Andrés Bello University di Santiago, Chili turut menulis laporan yang mengkonfirmasi bagaimana model terbaru dari sistem ini telah diprediksi.
Mereka mengamati orbit awan beberapa cahaya-minggu hingga beberapa tahun cahaya dari pusat inti galaksi aktif. Satu, di sebuah galaksi spiral ke arah konstelasi Centaurus ditunjuk NGC 3783, yang tampaknya awan di tengah-tengahnya dicabik-cabik oleh gaya pasang surut.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.