Lautan Tersembunyi Ditemukan Di Bulan Saturnus Enceladus
AstroNesia ~ Menurut studi baru,Bulan es Saturnus,Enceladus ternyata memiliki lautan air cair besar di bawah kerak esnya yang mungkin mampu mendukung kehidupan seperti yang kita tahu.
Ilmuwan mengatakan bahwa air laut di Enceladus memiliki kedalaman sekitar 6 mil (10 kilometer) dan terletak di bawah cangkang es yang memiliki tebal 19 sampai 25 mil (30 sampai 40 km). Selanjutnya, air itu melakukan kontak langsung dengan batuan di dasar laut yang secara teoritis memungkinkan terjadinya semua jenis reaksi kimia yang kompleks seperti di Bumi yang menyebabkan munculnya kehidupan di Bumi.
"Implikasi utama dari penemuan ini adalah potensi lingkungan layak huni di tempat-tempat di tata surya benar-benar tak terduga," kata pemimpin penulis studi Luciano Iess dalam sebuah video tentang penemuan yang dihasilkan oleh lembaga Sapienza University di Roma. "Enceladus memiliki suhu permukaan sekitar minus 180 derajat Celsius [minus 292 derajat Fahrenheit], tetapi di bawah permukaannya ada air cair."
Mengukur Gravitasi Enceladus
Iess dan rekan-rekannya memetakan gravitasi Enceladus 'dengan mengukur bagaimana bulan yang memiliki lebar 313 mil (504 km) ini menarik-narik Cassini ketika 3 kali melintas dekat pada 2010-2012.
"Ketika wahana terbang dekat Enceladus, kecepatannya akan terganggu dengan medan gravitasi Enceladus dan kita coba untuk mengukurnya," kata co-author Sami Asmar, NASA Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Kami melihat perubahan kecepatan Cassini dengan mengamati perubahan frekuensi radio yang di kirim Cassini ke Bumi saat melintasi jarak Tata Surya.
Sistem pelacakan NASA Deep Space Network dapat mengetahui apakah Cassini mempercepat atau melambat walau hanya 1 kaki (0,3 meter) per jam yang mengungkapkan adanya sebuah "anomali massa negatif" di kutub selatan Enceladus '. Dengan kata lain, daerah tersebut memendam massa kurang dari yang diharapkan untuk tubuh bulat sempurna.
Itu masuk akal, karena lekuk besar menandai permukaan kutub selatan, kata para peneliti. Tapi anomali massa yang diamati secara signifikan lebih kecil dari yang diharapkan berdasarkan ukuran penyok tersebut (yang memiliki dalam sekitar 0,6 kilometer, atau 1 km).
Para peneliti menyimpulkan bahwa massa "ekstra" bawah tanah yang mengurangi efek ini. Satu-satunya kandidat yang masuk akal adalah terdapatnya sebuah laut air cair di bawah permukaan Enceladus.
Panas dibutuhkan untuk menjaga air ini dalam keadaan cair. Panas tersebut dihasilkan di dalam Enceladus, dengan banyak energi mungkin datang dari interaksi pasang surut antara Enceladus dan bulan lain Saturnus, Dione. Sebuah studi pada tahun 2011 menemukan bahwa daerah kutub selatan Enceladus memompa panas sebanyak 15,8 gigawatt , setara dengan 20 pembangkit listrik tenaga batu bara.
Air Yang Banyak
Perhitungan tim menunjukkan bahwa lautan di Enceladus lebih banyak dari danau Superior (danau terbesar kedua di Bumi). Laut di Enceladus juga jauh lebih dalam dari Danau Superior dan dengan demikian memegang lebih banyak air.
Laut ini kemungkinan hanya terbatas pada belahan selatan bulan, mencapai setengah jalan ke khatulistiwa. Tapi tim peneliti tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa laut itu meluas secara global, kata rekan penulis Dave Stevenson dari California Institute of Technology di Pasadena.
Laut di bawah permukaan Enceladus mungkin yang membuat geyser, dimana es dan uap air meledak ke luar angkasa bersama senyawa organik (blok bangunan yang mengandung karbon kehidupan seperti yang kita tahu).
Ledakan uap air terlihat dari daerah kutub selatan Enceladus |
Selanjutnya, studi baru ini menandai pertama kalinya para ilmuwan menggunakan pengukuran gravitasi untuk menemukan lautan di dunia lain, kata Stevenson. Sebagai contoh, para peneliti menyimpulkan keberadaan laut bawah permukaan bulan Jupiter Europa dari data magnetic-field,yang menunjukkan adanya lapisan konduktif bawah tanah (hampir pasti air asin).
Air Dan Batu
Pengukuran gravitasi juga menunjukkan bahwa Enceladus terdiri dari lapisan material yang berbeda, dengan inti kurang padat yang terdiri dari batuan silikat di dasar laut, kata para peneliti.
Ini adalah berita bagus bagi siapa pun yang berharap bahwa kehidupan mungkin telah bermunculan di Bulan es Saturnus.
"Bila Anda memiliki situasi seperti ini, di mana laut terletak di sebelah batu, kemungkinan besar beberapa zat kimia yang menarik terbentuk," kata Stevenson.
Laut di Europa juga berbatasan dengan batu,sementara Ganymede tampaknya memiliki laut bawah permukaan yang hanya menyentuh es. Atas dan di bawahnya di batasi es, ia menambahkan.
Memang, persamaan antara Europa dan Enceladus terus meningkat. Akhir tahun lalu, misalnya, para peneliti mengumumkan penemuan gumpalan uap air meletus dari daerah kutub selatan Europa.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.