Bintang Pelarian Terdekat Dari Bumi Ditemukan Yang Melaju Dengan Kecepatan 1 Juta Mph

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi bintang hypervelocity (bintang pelarian) yang terlempar dengan kecepatan tinggi dari sebuah galaksi spiral seperti Bima Sakti kita. Halo misterius materi gelap juga di perlihatkan dalam gambar ini

AstroNesia ~ Sebuah studi baru yang di pimpin University of Utah mengatakan bahwa mereka telah menemukan sebuah bintang hypervelocity (bintang pelarian) yang paling dekat, kedua paling terang dan di terbesar dari 20 bintang hypervelocity yang ditemukan sejauh ini. Bintang ini melaju dengan kecepatan 1 juta mph. Bintang pelarian yang baru ditemukan ini bisa memberikan petunjuk tentang lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti kita dan halo materi gelap misterius yang mengelilingi galaksi, kata astronom.

"Bintang hypervelocity memberitahu kita banyak tentang galaksi kita - terutama pusatn dan halo materi gelapnya," kata Zheng Zheng, asisten profesor fisika dan astronomi dan penulis utama studi tersebut yang  dipublikasikan baru-baru ini di Astrophysical Journal Letters oleh tim AS dan astronom Cina.

"Kita tidak bisa melihat halo materi gelap, tetapi gravitasi melakukannya pada bintang," kata Zheng. "Kami mendapatkan informasi dari lintasan bintang dan kecepatannya, yang terpengaruh oleh gravitasi dari berbagai belahan galaksi kita."

Dalam beberapa dekade terakhir, para astronom telah menemukan sekitar 20 bintang-bintang aneh. Bintang hypervelocity tampaknya pasangan bintang biner yang pernah mengorbit satu sama lain dan terlalu dekat dengan lubang hitam supermasif di pusat galaksi. Gravitasi kuat dari lubang hitam - yang memiliki massa 4 juta bintang seperti matahari kita - menangkap satu bintang sehingga mengorbit lubang hitam dengan sangat erat dan memberikan efek ketapel sehingga lintasannya menuju ke luar galaksi.

Zheng dan rekan-rekannya menemukan bintang hypervelocity baru ini sambil melakukan penelitian lainnya dengan menggunakan Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope atau LAMOST yang terletak di Xinglong Observing Station of the National Astronomical Observatories di Cina,sekitar 110 km sebelah timur laut dari Beijing .

Tujuan utama LAMOST adalah untuk mempelajari distribusi bintang dan struktur Bima Sakti. Bintang baru pelarian yang ditemukan ini bernama LAMOST-HVS1,melesat keluar dari galaksi dengan kecepatan hampir tiga kali bintang biasa. LAMOST-HVS1 melaju dengan kecepatan 500.000 mph-melalui ruang angkasa,1,4 juta mph relatif terhadap tata surya kita dan 1,1 juta mph relatif terhadap pusat Bima Sakti.

Meskipun ini adalah binyang pelarian paling dekat,dia tetap saja jauh. Dia berjarak 249 kuadriliun mil dari Bumi. (Dalam penggunaan AS, kuadriliun adalah 1.000.000.000.000.000 kilometer atau 10 pangkat 15, atau 1 juta miliar).

Bintang Yang Terlempar Dari Galaksi Induknya

Sekelompok bintang hypervelocity yang diketahui, termasuk yang baru ditemukan ini, terletak di atas piringan galaksi Bima Sakti kita, dan penyebaran mereka di langit menunjukkan mereka berasal di dekat pusat galaksi, kata Zheng.

Bagian yang terlihat galaksi bima sakti berbentuk spiral dan setidaknya memiliki diameter 100.000 tahun cahaya  atau 588 kuadriliun mil. Zheng mengatakan bahwa ketika halo materi gelap ditambahkan, diameter Bima sakti diperkirakan mencapai 1 juta tahun cahaya, atau 5.880 quadrillion mil.

Para ilmuwan mengetahui halo materi gelap mengelilingi galaksi karena cara gravitasi mereka mempengaruhi gerakan bintang dan awan gas yang terlihat. Para peneliti mengatakan hanya sekitar 5 persen dari alam semesta terbuat dari materi yang terlihat, 27 persen adalah materi gelap yang tak terlihat dan belum teridentifikasi dan bahkan 68 persen terbuat dari energi gelap yang lebih misterius, yang bertanggung jawab untuk mempercepat perluasan alam semesta. Dengan bepergian melalui halo materi gelap, kecepatan dan lintasan bintang pelarian baru ini dapat mengungkapkan sesuatu tentang halo misterius materi gelap yang mengelilingi Bima Sakti.

Tata surya kita berjarak sekitar 26.000 tahun cahaya atau 153 kuadriliun mil dari pusat galaksi.

Sebagai perbandingan, bintang hypervelocity baru berjarak sekitar 62.000 tahun cahaya atau 364 kuadriliun mil dari pusat galaksi,terletak di luar dan diatas cakram Bima sakti. Bintang ini berjarak sekitar 42.400 tahun cahaya dari Bumi, atau sekitar 249 kuadriliun mil jauhnya.

LAMOST-HVS1 memiliki magnitudo sekitar 13, atau 630 kali lebih redup dari bintang yang hampir tidak dapat dilihat dengan mata tel**jang. Tapi tetap saja,LAMOST-HVS1 adalah bintang pelarian paling dekat,kedua paling terang dan dan salah satu dari tiga bintang hypervelocity paling besar yang ditemukan sejauh ini, "kata Zheng.

LAMOST-HVS1 sembilan kali lebih masif dari matahari kita, yang membuatnya sangat mirip dengan bintang hypervelocity lainnya yang dikenal sebagai HE 0437-5439 yang ditemukan pada tahun 2005. Sedangkan bintang pelarian HD 271791 lebih terang dari LAMOST-HVS1 jika terlihat dari Bumi.

LAMOST-HVS1 empat kali lebih panas dan sekitar 3.400 kali lebih terang (jika dilihat dari jarak yang sama) dari Matahari kita. Namun jika dibandingkan dengan matahari kita yang lahir 4,6 miliar tahun,LAMOST-HVS1 masih seperti seorang anak muda yang lahir hanya 32 juta tahun yang lalu, berdasarkan kecepatan dan posisi, Zheng mengatakan.

Apakah ada kemungkinan bahwa lubang hitam supermasif mungkin melemparkan bintang hypervelocity arah bumi satu hari? Tidak benar, Zheng mengatakan. Pertama, astrofisikawan memperkirakan hanya satu bintang hypervelocity diluncurkan setiap 100.000 tahun. Kedua, mungkin lintasan bintang dekat lubang hitam supermasif tidak memberi pertanda bahaya, seharusnya salah satu dari mereka menjadi bintang hypervelocity di masa depan.

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.