Fenomena Badai Hujan Meteor Kemungkinan Akan Terjadi 23-24 Mei

http://astronesia.blogspot.com/
Perkiraan lokasi titik radiant (biru) dari hujan meteor 209P/LINEAR. Fenomena ini akan mencapai puncaknya pada 23-24 Mei. Sekitar 100-400 meteor dapat memancar dari konstelasi Camelopardalis dekat Bintang Utara.

AstroNesia ~ Pada Jumat malam / Sabtu pagi 23-24 Mei 2014,para pengamat langit akan disuguhkan kelahiran sebuah fenomena hujan meteor baru. Jika prediksi ini benar,Bumi akan melewati beberapa sulur debu dan serpihan berkerikil yang ditinggalkan oleh komet 209P/LINEAR,yang akan memicu hujan meteor paling spektakuler tahun ini.

Prediksi sebelumnya mengatakan bahwa tingkat zenithal per jam atau ZHR adalah sekiar 1.000 meteor per jam, menjadikan hujan meteor ini masuk dalam kategori 'badai'. 

ZHR adalah angka ideal berdasarkan titik radiant hujan meteor yang terletak di puncak langit yang ideal. Jumlah sebenarnya lebih rendah tergantung pada seberapa jauh cahaya akan dihilang dari puncak dan berapa banyak polusi cahaya atau cahaya bulan yang hadir.Ahli Meteor Peter Jenniskens dari SETI Institute dan Finland’s Esko Lyytinen adalah orang pertama yang melihat kemungkinan badai meteor ini dan mempresentasikan hasil mereka di Jenniskens’ 2006 book Meteor Showers and Their Parent Comets.

http://astronesia.blogspot.com/
Citra Komet 209P/LINEAR pada tanggal 14 April 2014.
Quanzhi Ye dan Paul Wiegert (University of Western Ontario) memprediksikan hujan meteor ini lemah karena penurunan tingkat produksi debu komet berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama pendekatan terakhir komet itu pada tahun 2009. Mereka memperkirakan tingkatnya  ~ 200 meteor per jam.

Simulasi mereka menunjukkan bahwa gudang partikel komet lebih besar dari biasanya,itu berarti mereka akan menghasilkan hujan meteor yang sangat banyak. Setidaknya, Camelopardalids - konstelasi dari mana meteor akan muncul - berjanji untuk menyaingi Perseids dan Geminids, hujan meteor terkaya tahun ini.

Komet 209P/LINEAR, ditemukan pada Februari 2004 oleh survey langit Lincoln Laboratory Near-Earth Asteroid Research (LINEAR). Komet ini mengorbit matahari setiap 5,04 tahun dengan aphelion (titik terjauh dari matahari) dekat Jupiter. Pada tahun 2012, saat melintas relatif dekat dari planet itu, orbit komet ini terganggu, membawanya pada jarak 280.000 mil (450.000 km) dari orbit Bumi.

Lihat : Jadwal Fenomena Astronomi Di Bulan Mei 2014

Pada 29 Mei,komet ini akan melakukan pendekatan terdekatnya dengan planet kita pada jarak 5 juta mil (8 juta km) dari Bumi yang menjadikannya sebagai komet terdekat ke-9 yang pernah diamati. Beberapa jejak puing-puing dari komet ini yang ditinggalkannya pada abad ke-18 akan berpotongan dengan jalur orbit Bumi 5 hari sebelumnya, menyediakan tampilan badai meteor.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

4 komentar

Tambah komentar

waow... langit bakalan ramai.. nihh :D

hehehe... iya gan :D

pengin liat loh, meteor jatoh. .walaupun cma sekali :3

tnggal 5-6 mei kan ad fenomena hujan meteor gan,, hehehe... klo mau lihat hujan meteor,, hrus di atas tngah malam smpe sbuh gan :)

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.