Astronom Temukan Planet Maha Raksasa "Godzillanya Bumi"

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi planet "mega-Earth" Kepler-10c, yang di beri julukan "Godzillanya Bumi". Planet ini berukuran 2,3 kali ukuran Bumi dan 17 kali lebih berat. Sementara planet "Lava World",Kepler 10b  terlihat di latar belakang. Kedua planet ini mengorbit bintang Kepler-10 yang berjarak sekitar 570 tahun cahaya dari Bumi. Gambar dirilis 2 Juni 2014.

AstroNesia ~ Para ilmuwan baru saja menemukan sebuah exoplanet yang di beri julukan "Godzilla of Earths" (jenis baru exoplanet berbatu raksasa,yang berjarak 560 tahun cahaya dari Bumi).

Planet ini juga di juluki "Mega-Earth," karena planet yang bernama Kepler-10c beratnya 17 kali lipat Bumi dan mengelilingi sebuah bintang seperti Matahari di konstelasi Draco. Planet "Mega Earth" adalah jenis planet berbatu dan juga lebih besar dari Super Earth,yang merupakan kelas planet yang lebih besar dari Bumi.

"Para ahli teori merasa tidak percaya dengan ditemukannya planet ini. Para ilmuwan berpikir bahwa planet yang memiliki ukuran seperti Kepler-10c akan menjadi planet gas yang mengumpulkan hidrogen saat mereka tumbuh dan berubah menjadi planet raksasa seperti Jupiter. Namun sekarang planet raksasa seperti itu sudah ditemukan", kata Christine Pulliam, juru bicara Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, menulis dalam sebuah pernyataan saat mengumumkan penemuan itu.

"Ini adalah Godzillanya Bumi!",kata Dimitar Sasselov,direktur Harvard Origins of Life Initiative tentang penemuan Kepler 10c. "Tapi tidak seperti raksasa di film, Kepler-10c memiliki implikasi positif bagi kehidupan."

Penemuan Kepler-10c disajikan hari ini di 224th American Astronomical Society meeting.


Kepler-10c mengorbit bintang induknya sekali tiap 45 hari. Bintang Kepler-10 juga menjadi rumah bagi planet yang dijuluki "lava world" yang disebut Kepler-10b,memiliki massa tiga kali massa Bumi dan mengorbit bintang induknya sekitar 20 jam sekali orbit.

Planet ini pertama kali ditemukan oleh Wahana pemburu planet NASA Kepler,namun alat pemburu planetnya tidak dapat mengatakan apakah planet alien ini planet batuan atau gas. Ukuran pada saat penemuan,planet itu masuk dalam kategori "Mini Neptunus", yang berarti planet ini memiliki selubung gas tebal yang menutupi planet.

Astronom CFA Xavier Dumusque dan timnya menggunakan instrumen HARPS-North yang ada pada Telescopio Nazionale Galileo di Kepulauan Canary untuk mengukur massa Kepler-10c itu. Mereka menemukan bahwa planet ini ternyata planet berbatu dan bukan mini-Neptunus.

Para ilmuwan berpikir sistem Kepler-10c sebenarnya cukup tua,planet ini berusia sekitar 11 miliar tahun, yang berarti terbentuk kurang dari 3 miliar tahun setelah Big Bang. Pembentukan awal sistem ini menunjukkan bahwa meskipun material pembentuknya sangat langka, ada unsur-unsur yang cukup berat seperti silikon dan besi untuk membentuk dunia berbatu yang relatif awal dalam sejarah alam semesta, menurut CFA.

"Menemukan Kepler-10c memberitahu kita bahwa planet berbatu dapat terbentuk jauh lebih awal dari yang kita duga," kata Sasselov dalam sebuah pernyataan. "Dan jika Anda dapat membuat batu berarti anda dapat membuat kehidupan".
  
Temuan baru ini melejitkan gagasan bahwa bintang-bintang tua bisa menjadi tuan rumah planet berbatu seperti Bumi dan memberikan astronom pilihan yang lebih banyak untuk mencari planet berbatu layak huni.

Ada juga kemungkinan bahwa planet Mega Earth akan sangat banyak ditemukan di masa depan karena para astronom terus berburu exoplanet di seluruh alam semesta.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.