Gelombang Raksasa Ungkap Ukuran Asli Atmosfer Matahari
Pengamatan ini, diambil oleh NASA Solar Terrestrial Relations Observatory, atau STEREO pada 5 Agustus 2007, membantu para ilmuwan menentukan batas terluar dari atmosfer matahari. |
AstroNesia ~ Wahana Antariksa NASA yang mengamati Matahari menemukan bahwa atmosfer Matahari lebih besar dari perkiraan,hal ini terungkap melalui observasi gelombang raksasa.
Matahari adalah sebuah bintang yang memiliki lebar sekitar 864.938 mil (1.392.000 km),NASA Solar Terrestrial Relations Observatory, atau STEREO, menemukan bahwa atmosfer Matahari, yang dikenal sebagai korona, membentang sejauh 5 juta mil (8 juta km) di atas permukaan matahari.
"Kami telah melacak gelombang seperti suara melalui korona luar dan menggunakan ini untuk memetakan atmosfer," kata Craig DeForest dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Kita tidak bisa mendengar suara secara langsung melalui ruang vakum, tetapi dengan analisis yang cermat kita dapat melihat mereka beriak melalui korona."
Gelombang ini, disebut gelombang magnetosonic, adalah persilangan antara gelombang suara dan gelombang magnetik yang disebut gelombang Alfven. Mereka terombang-ambing di Matahari sekali setiap empat jam dengan ukuran 10 kali lebar Bumi, kata para pejabat NASA.
Ketika gelombang magnetosonic meletus dari badai matahari dan gangguan lain, mereka dapat beriak hingga 5 juta mil jauhnya dari permukaan matahari, seperti yang ditemukan DeForest dan rekannya. Di luar batas ini, material Matahari berpisah dari korona dan mengalir keluar luar angkasa dalam aliran yang dikenal sebagai angin surya.
Para pejabat NASA mengatakan bahwa temuan ini akan membantu para peneliti mempersiapkan misi Solar Probe Plus mission, yang dijadwalkan akan di mulai pada tahun 2018. Misi itu akan mengirimkan pesawat ruang angkasa lebih dekat ke matahari sehingga menjadi objek buatan manusia pertama yang akan berkelana pada jarak sedekat itu. Wahana ini diperkirakan akan berjarak 4 juta mil (6,4 juta km) dari permukaan matahari.
Temuan yang diterbitkan bulan lalu di The Astrophysical Journal ini, juga harus membantu astronom menentukan batas dalam dari heliosfer, gelembung raksasa menyelimuti tata surya, yang diciptakan oleh angin matahari dan medan magnet matahari.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.