Planet Yang Masuk Dalam Zona Layak Huni Katai Merah Mungkin Akan Menjadi Planet Neraka Akibat Cuaca Antariksa Ekstrim
AstroNesia ~ Kehidupan di alam semesta mungkin sangat jarang dari yang kita duga. Baru-baru ini,para astronom yang mencari dunia layak huni menargetkan bintang katai merah untuk menjadi bintang induk planet layak huni karena mereka adalah jenis bintang paling umum yang terdiri dari 80 persen dari bintang-bintang di alam semesta. Namun studi baru menunjukkan bahwa cuaca antariksa yang kejam mungkin mengupas atmosfer planet berbatu yang mengorbit di zona layak huni kurcaci merah.
"Sebuah planet yang mengorbit bintang katai merah menghadapi lingkungan ruang ekstrim, di samping tekanan lain seperti penguncian pasang surut," kata Ofer Cohen dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CFA).
Cohen menyajikan temuan ini di sebuah konferensi pers pada pertemuan American Astronomical Society.
Bumi dilindungi dari letusan matahari dan cuaca ruang oleh medan magnet. Sama seperti perisai dari Starship Enterprise, medan magnet bumi mengalihkan ledakan energi yang masuk. Kita juga dilindungi oleh jarak karena Bumi mengorbit 93 juta mil dari matahari.
Bintang katai merah lebih kecil dan lebih dingin dari Matahari. Untuk berada di zona layak huni bintangnya, di mana suhu cukup hangat untuk air cair, planet harus lebih dekat ke bintang induknya dibandingkan dengan Bumi ke Matahari. Akibatnya, planet tersebut akan mengalami cuaca angkasa yang parah.
Penelitian sebelumnya telah melihat dampak flare dari katai merah tehadap planet di dekatnya. Sebaliknya, penelitian baru menguji pengaruh tiupan angin surya katai merah secara terus menerus. Tim menggunakan model komputer yang dikembangkan di University of Michigan untuk mewakili tiga planet kerdil merah mengitari sebuah simulasi, katai merah setengah baya.
Mereka menemukan bahwa bahkan medan magnet seperti Bumi tidak bisa selalu melindungi dunia di zona layak huni dari pengeboman radiasi bintang secara terus-menerus. Meskipun ada saat-saat ketika perisai magnetik planet menguat,namun perisai lemah lebih banyak menghabiskan waktu dari pada perisai kuat.
Cuaca ruang yang ekstrim juga akan memicu aurora spektakuler, atau Northern Lights. Aurora di planet katai merah bisa 100.000 kali lebih kuat dari yang ada di bumi, dan membentang dari kutub sampai mendekati khatulistiwa.
"Jika Bumi yang mengorbit katai merah, maka orang-orang di Boston akan bisa melihat cahaya utara setiap malam," tambah Cohen. "Oh di sisi lain, orang di benua Amerika juga akan berada dalam kegelapan konstan karena penguncian pasang surut, sementara daerah di sisi siang,akan dihancurkan oleh badai kencang karena kontras suhu dayside-Nightside.
Berkantor pusat di Cambridge, Mass, Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CFA) adalah sebuah kolaborasi bersama antara Smithsonian Astrophysical Observatory dan Harvard College Observatory. Ilmuwan CFA, diorganisir menjadi enam divisi penelitian, mempelajari asal usul, evolusi dan nasib akhir alam semesta.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.