Planet Beku Mirip Bumi Berhasil Ditemukan Mengorbit Bintang Ganda
Ilustrasi planet baru OGLE-2013-BLG-0341LBb yang mengorbit dalam sistim bintang ganda |
AstroNesia ~ Untuk pertama kalinya para astronom mendeteksi dunia alien berbatu di orbit seperti Bumi dalam sistem bintang ganda.
Penemuan baru ini menunjukkan bahwa dunia tersebut mungkin umum, dan strategi yang digunakan untuk menemukan planet ini bisa membantu mengungkapkan lebih banyak exoplanet di masa depan, kata peneliti.
Meskipun Bumi mengorbit sebuah bintang tunggal, sebagian besar bintang seperti matahari adalah bintang ganda (2 bintang yang mengorbit satu sama lain sebagai pasangan). Bahkan ada sistm berbintang 3 hingga beberapa sistim Tata Surya di huni oleh 7 bintang.
Dunia yang mengorbit di sekitar Matahari kembar, seperti yang digambarkan pada planet fiksi rumah Luke Skywalker Tatooine dalam "Star Wars," dikenal sebagai planet circumbinary. Planet circumbinary pertama yang ditemukan dalam dunia nyata adalah Kepler 16b, planet gas raksasa yang ditemukan mengorbit bintang Kepler-16 dan berjarak sekitar 200 tahun cahaya dari Bumi.
Dalam skenario lain bagi bintang biner, planet dapat mengorbit satu bintang tetapi tidak mengorbit bintang yang lainnya. Planet ini dikenal sebagai planet circumprimary atau circumsecondary, tergantung pada bintang mana yang mereka orbit dalam sistem biner. (Bintang besar dan lebih besar disebut bintang utama,sedangkan bintang redup dan lebih kecil disebut bintang sekunder).
Para astronom telah menemukan planet circumprimary dan circumsecondary sebelumnya; misalnya, Alpha Centauri Bb adalah planet berbatu yang mengorbit Alpha Centauri B, bintang redup dari sistem ganda Alpha Centauri AB yang berjarak sekitar 4,2 tahun cahaya dari Bumi. Namun, Alpha Centauri Bb mengorbit hanya 0,04 AU jauhnya dari bintang induknya. (Satu satuan astronomi atau AU adalah jarak antara Bumi dan matahari - sekitar 93 juta mil, atau 150 juta kilometer.)
Sekarang, para ilmuwan telah mendeteksi sebuah planet berbatu yang mengitari bintang kecil, anggota redup dari sistem biner, pada jarak yang sama seperti Bumi - matahari. Para ilmuwan menerbitkan dengan rinci temuannya secara online (Juli 3) di jurnal Science.
Ilustrasi planet yang baru ditemukan (paling kanan) yang mengorbit salah satu bintang dari sistem bintang biner. |
Planet yang baru ditemukan itu diberi nama OGLE-2013-BLG-0341LBb. Planet ini memiliki massa sekitar 2 kali massa Bumi dan terletak sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi.
Kedua bintang dalam sistem ini adalah katai merah yang jauh lebih dingin dan redup dari matahari. Bintang induk planet ini memiliki massa 0,11-0,14 kali massa matahari, sementara temannya yang cerah memiliki massa 0,12-0,17 kali massa matahari. Exoplanet ini mengorbit 0,8 AU dari bintangnya. Sebagai perbandingan, bintang induk planet ini terletak 10 sampai 14 AU dari pendamping nya, jarak yang sama antara Saturnus dan matahari.
Meskipun OGLE-2013-BLG-0341LBb lebih dekat ke bintangnya dibandingkan dengan Bumi ke matahari,bintang induk planet yang baru ditemukan ini jauh lebih dingin karena bersinar 400 kali lebih redup dari Matahari. Ini berarti planet tersebut tidak terletak dalam zona layak huni bintangnya (daerah di sekitar bintang yang cukup hangat bagi planet untuk memiliki air cair di permukaannya). Dengan demikian, planet ini jauh lebih dingin dari Bumi, dengan suhu permukaan sekitar minus 350 derajat Fahrenheit (minus 213 derajat Celsius), para peneliti memperkirakan planet ini lebih dingin dari Europa,bulan Jupiter.
Yang jadi misteri sampai sekarang adalah apakah planet seukuran Bumi dalam sistim biner bisa terbentuk pada jarak yang sama seperti Bumi-Matahari. Para ilmuwan telah memprediksikan kehadiran bintang pendamping dekat bisa mengganggu piringan materi protoplanet yang memproduksi planet.
"Sangat menarik planet tersebut dapat terbentuk dan bertahan," kata penulis studi Andrew Gould, seorang astronom di Ohio State University di Columbus.
"Temuan planet ini memperluas lokasi yang potensial untuk menemukan planet layak huni di masa depan," kata rekan penulis studi Scott Gaudi, astronom dari Ohio State University, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Meskipun "setengah bintang di galaksi berada dalam sistem biner, kita tidak tahu apakah planet seperti Bumi dalam orbit mirip Bumi bisa terbentuk dalam sistem ini," tambahnya.
Bahkan, penemuan ini mengisyaratkan bahwa planet berbatu mungkin sangat umum di sekitar anggota tunggal pasangan biner. Planet ini ditemukan menggunakan data survei tiga tahun OGLE (Optical gravitasi Lensing Experiment). Jika pendeteksian exoplanet ini bukan hanya statistik kebetulan , ini menunjukkan bahwa dunia tersebut mungkin sangat umum, kata Gould.
Para ilmuwan mendeteksi OGLE-2013-BLG-0341LBb dengan memperhatikan peredupan satu hari cahaya dalam data yang dikumpulkan oleh teleskop OGLE tahun 2013. Medan gravitasi yang kuat dapat mendistorsi cahaya dengan cara yang nyata, sebuah fenomena yang dikenal sebagai microlensing gravitasi.
"Tanpa microlensing, akan sangat sulit atau hampir mustahil untuk mendeteksi planet seperti itu, sebuah planet yang relatif kecil yang mengorbit bintang jauh yang sangat redup," kata Gould.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.