5 Fakta Menakjubkan Solar Flare (Semburan Matahari)
Citra solar flare yang diambil wahana SDO |
AstroNesia ~Semburan matahari atau suar matahari (bahasa Inggris: solar flare) adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dapat melepaskan energi sebesar 6 × 1025 joule. Istilah ini juga digunakan untuk fenomena yang mirip di bintang lain.
Semburan matahari memengaruhi semua lapisan atmosfer Matahari (fotosfer, korona dan kromosfer). Kebanyakan semburan terjadi di wilayah aktif disekitar bintik matahari.
Sinar X dan radiasi ultraviolet yang dikeluarkan oleh semburan matahari dapat memengaruhi ionosfer Bumi dan mengganggu komunikasi radio dan satelit.
Dan berikut 5 fakta menakjubkan tentang Solar Flare
1. Lontaran Tercepat Mencapai Bumi Dalam Waktu Kurang Dari Dua Hari
Jilatan api matahari kadang disertai coronal mass ejections (CME), lontaran partikel berenergi tinggi yang bepergian dengan kecepatan hingga 1.000 kilometer (620 mil) per detik.
2. Solar Flare Melepaskan Energi 10 Juta Kali Lebih Besar Dari Gunung Berapi
Jika dibandingkan dengan letusan gunung berapi,energi yang dikeluarkan solar flare mencapai 10 juta kali energi yang dilepaskan gunung berapi. Solar flare diduga disebabkan oleh medan magnet yang tak stabil di permukaannya. Hal ini dapat mengeluarkan miliaran ton partikel bermuatan ke ruang angkasa.
3. Ketika Berada Pada Masa Puncak, Matahari Dapat Menghasilkan 20 Solar Flare Sehari.
Ketika matahari berada pada solar maximum, periode siklus 11 tahun ketika aktivitasnya berada pada titik tertinggi, Matahari dapat melepaskan lebih dari 100 solar flare setiap minggu.
4. Solar Flare Hampir Sepanas Inti Matahari
Solar Flare dapat memiliki suhu sampai beberapa juta Kelvin. Sebagai perbandingan, suhu alami terpanas yang pernah tercatat di bumi adalah 330 Kelvin di Death Valley, California.
5. Solar Flare Terparah Yang Pernah Tercatat
Badai Matahari pertama diamati Richard Carrington saat dia mendokumentasikannya pada tahun 1859. Peristiwa itu kemudian dikenal dengan The Carrington Event. Badai Matahari yang diamati Richard itu terjadi pukul 11.18 pada 1 September 1859.
Richard saat itu mengamati langit dengan teleskop pribadinya dan menggambar sketsa bintik-bintik matahari. Sketsa itu menjadi dokumen badai Matahari terbesar sampai saat ini.
Peristiwa ini menghasilkan aurora dapat dilihat di seluruh dunia. Cahayanya sungguh kuat sehingga membuat kita mampu membaca di tengah malam. Sistem telegraf di seluruh Eropa dan Amerika Utara mengalami kekacauan. Pilon-pilon telegraf mengeluarkan percikan api dan kertas telegraf terbakar. Beberapa sistem telegraf masih dapat mengirim dan menerima pesan meskipun telah terputus dari pencatu daya. Saat itu dunia seakan-akan bermandikan listrik.
Baca :
- 6 Badai Matahari Terburuk Yang Tercatat Dalam Sejarah
- Apa Yang Dimaksud Angin Matahari?
- Badai Matahari Terhebat Pernah Terjadi Tahun 1859
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.