Kontroversi Jarak Gugus Bintang Pleiades Terpecahkan
Sebuah gambar dari gugus bintang Pleiades yang terkenal, juga dikenal sebagai "The Seven Sisters". |
AstroNesia ~ Galaksi super-terang yang didukung oleh lubang hitam telah membantu para astronom untuk mengukur jarak paling akurat dari bintang gugus bintang ikonik Pleiades.
Pengukuran ini menggunakan quasar sebagai penanda jarak yang relatif cerah dan konsisten. Hasil pengukuran ini berhasil mengetahui jarak gugus bintang "Seven Sisters" sekitar 136,2 parsecs atau 444 tahun cahaya jauh dari Bumi.
Peneliti utama Carl Melis pertama kali mengambil proyek tersebut lima tahun yang lalu saat masih sekolah di University of California, Los Angeles. Ia terkejut bahwa jarak gugus bintang Pleiades dari Bumi masih menjadi perdebatan.
"Semua orang tahu gugus bintang ini,bahkan orang awam,tapi anehnya kita tidak tahu seberapa jauh jarak gugus bintang tersebut",kata Melis, yang kini menjadi seorang astrofisikawan di University of California, San Diego.
Pengukuran Visual Vs Radio
Ketika para astronom memperkirakan jarak bintang untuk objek-objek yang relatif dekat dengan Bumi, mereka menggunakan metode yang disebut parallax. Sederhananya, pengukuran ini adalah mengukur sebuah posisi relatif bintang terhadap bintang-bintang lainnya yang diambil ketika bumi berada pada kedua sisi di orbit selama setahun. Dengan mengukur perubahan posisi, astronom dapat memperkirakan jarak dengan geometri sederhana.
Para ilmuwan telah mengetahui teknik ini sejak tahun 1800-an, tetapi teknik ini memiliki keterbatasan. Yang terbesar adalah bintang lain juga bergerak, yang membuatnya sulit untuk menghasilkan pengukuran yang tepat.
Jadi tim Melis menggunakan pengukuran radio untuk melakukan pekerjaan ini, pengukuran ini menggunakan sebuah suar jarak yang dapat diandalkan yaitu Quasar (sebuah inti galaksi yang sangat terang yang didukung oleh lubang hitam suupermasif). Quasar sangat terang dalam spektrum gelombang radio dan objek ini sangat jauh sehingga gerak relatif mereka belum dapat diukur, kata Melis.
"Teknik ini sangat indah,saat saya melihat bintang,saya dapat membuat pengukuran.Seberapa besar perubahan bintang yang saya amati,quasar itu tetap diam disana. Itulah perbedaan antara teknik optik dan radio," kata Melis.
Para peneliti menggunakan Very Long Baseline Array, jaringan 10 teleskop yang tersebar dan terpisah ribuan mil di Bumi, dan beberapa teleskop radio lain untuk melakukan pengukuran. Selama dua tahun, setiap seminggu sekali, pengukuran jarak diambil dari empat sistem bintang Pleiades.
Selama pengamatan,para ilmuwan membuat penemuan: Dua dari bintang-bintang ini adalah sistem biner, sesuatu yang diduga tetapi belum diverifikasi. Pengukuran yang dilakukan di Observatorium Keck di Hawaii mengkonfirmasi bahwa ini adalah bintang biner, kata Melis.
Menyelesaikan Kontroversi?
Melis mengatakan bahwa pekerjaan timnya ini menyelesaikan kontroversi selama puluhan tahun tentang betapa jauh Pleiades. Paralaks konvensional menyatakan jaraknya sekitar 133,5 parsecs atau 435 tahun cahaya, sementara satelit Hipparcos Eropa mengatakan 120.2 parsecs (392 tahun cahaya).
Melis mengatakan teknik radio juga telah digunakan sebelumnya. Astrofisikawan yang berbeda telah menggunakan metode ini untuk pengukuran objek seperti cluster Orion Nebula, wilayah pembentukan bintang Taurus dan daerah pembentuk bintang bermassa tinggi di seluruh Bima Sakti.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.