Lubang Hitam Monster Ditemukan Di Galaksi Kerdil

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi ini menggambarkan posisi galaksi M60 dan galaksi kerdil M60-UCD1

AstroNesia ~ Para astronom baru saja menemukan sebuah galaksi terkecil yang dikenal menjadi lubang hitam supermasif besar pada intinya.

Galaksi kerdil ini melabuhkan sebuah lubang hitam pada intinya yang memiliki ukuran setara 21 juta kali massa Matahari. Penemuan ini menunjukkan bahwa lubang hitam supermasif mungkin jauh lebih umum daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Sebuah lubang hitam
supermasif memiliki ukuran jutaan miliaran kali massa matahari yang terletak di jantung hampir setiap galaksi besar seperti Bima Sakti. Lubang hitam yang amat besar telah ada sejak alam semesta masih bayi , sekitar 800 juta tahun atau lebih setelah Big Bang. Para ilmuwan tidak yakin apakah galaksi kerdil juga menjadi rumah lubang hitam supermasif.

"Galaksi kerdil biasanya merujuk pada galaksi yang memiliki kecerahan kurang dari seperlimapuluh kecerahan Bima Sakti," kata pemimpin penulis studi Anil Seth, astronom dari University of Utah di Salt Lake City. Galaksi ini memiliki diameter hanya beberapa ratus hingga ribuan tahun cahaya. Jauh lebih kecil dari diameter Bima Sakti sekitar 100.000 tahun cahaya, dan mereka "jauh lebih banyak dibanding galaksi seperti Bima Sakti," kata Seth.

Para peneliti menyelidiki jenis langka dari galaksi kerdil yang dikenal sebagai galaksi kerdil ultra-kompak (ultra-compact dwarf galaxy); galaksi tersebut adalah salah satu kumpulan bintang terpadat di alam semesta. "Ini ditemukan terutama dalam galaksi cluster".

Sekarang, Seth dan rekan-rekannya telah menemukan bahwa galaksi kerdil ultra-kompak dapat memiliki lubang hitam supermasif, yang membuatnya menjadi galaksi terkecil yang diketahui mengandung lubang hitam raksasa.

Para astronom menyelidiki galaksi kerdil terang ultra-kompak yang dikenal sebagai M60-UCD1 menggunakan teleskop Gemini North 8-meter optical-and-infrared di Mauna Kea dan teleskop luar angkasa Hubble. M60-UCD1 terletak sekitar 54 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi kerdil adalah galaksi satelit M60, salah satu galaksi terbesar di dekat Bima Sakti. Galaksi ini mengorbit pada jarak hanya sekitar 22.000 tahun cahaya dari pusat galaksi M60 (M60-UCD1 berjarak dari pusat galaksi M60 lebih dekat dibanding jarak Bumi pada inti Bima Sakti).

Para ilmuwan menghitung ukuran lubang hitam supermasif yang mungkin mengintai di dalam M60-UCD1 dengan menganalisis gerakan bintang-bintang di galaksi itu, yang membantu para peneliti menyimpulkan jumlah massa yang diperlukan untuk mengerahkan medan gravitasi yang terlihat menarik pada bintang-bintang. Misalnya, bintang-bintang di pusat M60-UCD1 bergerak dengan kecepatan sekitar 230.000 mph (370.000 km / jam), jauh lebih cepat daripada gerakan bintang di galaksi tanpa adanya lubang hitam.

Lubang hitam supermasif di inti Bima Sakti memiliki massa sekitar 4 juta kali massa matahari, mengambil kurang dari 0,01 persen dari perkiraan massa total galaksi Bima sakti, yaitu sekitar 50 miliar massa matahari. Sebagai perbandingan, lubang hitam supermasif yang mungkin terletak pada inti M60-UCD1 berukuran lima kali lebih besar dari yang ada di Bima Sakti dan tampaknya mengambil sekitar 15 persen dari massa total galaksi kerdil ini, yaitu sekitar 140 juta kali massa matahari .

"Itu sangat menakjubkan, mengingat bahwa Bima Sakti 500 kali lebih besar dan 1.000 kali lebih berat daripada galaksi kerdil M60-UCD1," kata Seth dalam sebuah pernyataan.

Para peneliti menyarankan bahwa M60-UCD1 dulunya galaksi yang sangat besar, mungkin dihuni 10 miliar bintang, "tapi kemudian melintas sangat dekat dengan pusat galaksi yang lebih besar, M60, dan dalam proses itu, semua bintang dan materi gelap di bagian luar dari galaksi ini di robek dan diambil oleh M60, "kata Seth dalam sebuah pernyataan. "Itu mungkin terjadi10 miliar tahun yang lalu. Kami tidak tahu."

Di masa depan, mungkin galaksi kerdil ini akan bergabung dengan M60, yang memiliki lubang hitam rakasa di dalamnya, dengan massa 4,5 miliar kali massa matahari - 1.000 kali lebih besar dari lubang hitam supermasif yang ada di galaksi kita," kata Seth dalam sebuah pernyataan. "Ketika itu terjadi, lubang hitam yang kami temukan di M60-UCD1 akan bergabung dengan lubang hitam monster ini."

Temuan ini diterbitkan secara rinci pada 18 September di jurnal Nature.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.