Pesawat Yang Akan Membawa Astronot Ke Mars Siap Lakukan Uji Terbang Perdananya
Pesawat ruang angkasa Orion terlihat ditumpukkan dengan Roket Delta 4 Heavy. Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan uji terbang pertama dari pesawat ruang angkasa Orion |
AstroNesia ~ NASA telah mengumumkan bahwa pesawat ruang angkasa Orion atau dikenal sebagai Orion Multi-Purpose Crew Vehicle akan segera memulai uji terbang perdananya. Pesawat ruang angkasa dijadwalkan untuk melakukan uji terbang pertama pada Kamis, 4 Desember. Jika berjalan sesuai rencana, pesawat ini menghabiskan beberapa jam mengorbit Bumi.
Generasi berikutnya dari pesawat ini dirancang khusus untuk membawa astronot jauh ke ruang angkasa dari siapa pun yang pernah meluncur ke luar angkasa.
NASA berharap bahwa pesawat ruang angkasa ini mampu mendaratkan kru di Bulan sekitar tahun 2020. Pada tahun 2025, Orion akan mengangkut astronot ke asteroid dan tahun 2030, pesawat ruang angkasa akan membawa astronot ke Mars!!
Pesawat ini dirancang membawa sampai 4 kru jauh ke ruang angkasa dan menjaga mereka agar tetap bertahanan dalam perjalanan. Pesawat ruang angkasa NASA Orion adalah salah satu kendaraan eksplorasi paling mengesankan yang pernah diusulkan dan dibuat.
Rincian uji terbang pertama Orion
Seperti disebutkan, pesawat ruang angkasa Orion dijadwalkan untuk melakukan tes peluncuran pertamanya pada 4 Desember. Sebagai rinci oleh NASA, pesawat ruang angkasa akan diluncurkan pada jam 07:05 EST dan dibawa oleh roket berat United Launch Alliance Delta IV.
Tempat peluncuran di Launch Complex 37 di Cape Canaveral Air Force Station di Florida. Setelah mencapai ruang angkasa, Orion akan memakan waktu 4,5 jam untuk mengorbit planet kita dua kali. Selama waktu ini, ia akan melakukan perjalanan di ketinggian 3.600 mil (5.800 kilometer).
Setelah perjalanan melalui antariksa selesai, Orion akan kembali ke bumi. Pesawat ruang angkasa ini diperkirakan dapat memasuki atmosfer planet kita pada kecepatan sekitar 20.000 mil per jam (hampir 32.200 kilometer per jam) dan dengan bantuan sistem parasut, ia akan mendarat di Samudera Pasifik.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.