Teleskop Subaru Temukan 7 Galaksi Yang Muncul Tiba-Tiba Saat Alam Semesta Berusia 700 Juta Tahun
Tujuh galaksi yang baru terdeteksi di alam semesta awal, mereka muncul 13,1 miliar tahun yang lalu. |
AstroNesia ~ Ketika Anda melihat foto di atas, Anda akan melihat masa lalu lebih dari 13 miliar tahun saat alam semesta masih sangat muda. Anda melihat galaksi yang sangat samar dan sangat muda, lahir tidak lama setelah Big Bang.
Hasil ini menurut sebuah studi baru yang dipimpin oleh Akira Konno dan Masami Ouchi dari University of Tokyo Institute for Cosmic Ray Research. Astronom ini mengatakan 7 galaksi muncul tiba-tiba dalam 700 juta tahun seteah Big Bang.
Tim menemukan galaksi ini sewaktu menggunakan Teleskop Subaru Jepang di Hawaii. Mereka mengatakan bahwa, meskipun Teleskop luar angkasa Hubble telah menemukan galaksi yang lebih jauh, tapi jarak galaksi ini sekitar 13,1 miliar tahun cahaya merupakan tonggak sejarah dalam jarak bagi teleskop Subaru.
Para astronom melakukan studi sedang mencari jenis tertentu galaksi yang disebut Lyman-alpha emitter atau LAE. LAEs adalah galaksi primitif, galaksi bermassa rendah dan salah satu jenis galaksi tertua di alam semesta. Mereka diperkirakan adalah leluhur galaksi modern, seperti jenis galaksi Bima Sakti. Jenis galaksi LAE memainkan peran penting dalam sebuah peristiwa yang disebut 'Reionisation kosmik'.
Ketika alam semesta berumur 400.000 tahun, kondisinya sudah cukup dingin untuk memungkinkan proton dan elektron saling mengikat dan membentuk atom hidrogen netral. Peristiwa itu disebut 'rekombinasi' dan mengakibatkan alam semesta diisi dengan 'kabut' dari atom-atom netral.
Akhirnya bintang-bintang pertama dan galaksi mulai terbentuk, dan sinar ultraviolet mereka mengionisasi atom hidrogen, dan 'membagi' hidrogen netral menjadi proton dan elektron lagi. Karena ini terjadi, 'kabut' netral tersebut hilang.
Sebuah galaksi Lyman alpha emitter (kiri) dan ilustrasi dari apa yang mungkin terlihat saat melihat galaksi ini dari jarak yang relatif dekat (kanan) melalui observatorium Chandra X-ray |
Para astronom menyebut peristiwa ini 'Reionisation kosmik' dan berpikir bahwa itu berakhir sekitar 12,8 miliar tahun yang lalu - sekitar satu miliar tahun setelah Big Bang.
Waktu peristiwa ini - ketika di mulai dan berapa lama berlangsung - adalah salah satu pertanyaan terbesar dalam astronomi.
Untuk menyelidiki Reionisation kosmik ini, tim Subaru mencari galaksi awal LAE pada jarak 13,1 miliar tahun cahaya.
'Awalnya kami sangat kecewa, tapi kami menyadari bahwa ini menunjukkan objek LAE yang muncul tiba-tiba sekitar 13 miliar tahun lalu.
"Ini adalah penemuan menarik. Kita bisa melihat luminositas terang tiba-tiba muncul dalam 700-800 juta tahun setelah Big Bang. Apa yang akan menyebabkan ini? '
Menurut pengamatan tim, salah satu alasan LAE muncul sangat cepat adalah Reionisation kosmik.
Selama waktu Reionisation kosmik, luminositas LAE menjadi lebih gelap dari luminositas mereka yang sebenarnya karena adanya kabut hidrogen netral. Dalam analisis tim, mereka berpendapat bahwa kemungkinan kabut netral yang mengisi alam semesta dibersihkan sekitar 13 miliar tahun yang lalu dan LAE tiba-tiba muncul di depan mata untuk pertama kalinya.
Namun, ada kemungkinan lain untuk menjelaskan mengapa LAE muncul tiba-tiba, "kata Dr Ouchi, peneliti utama ini.
"Salah satunya adalah gumpalan hidrogen netral disekitar LAE menghilang.
Penemuan kami merupakan kunci penting untuk memahami Reionisation kosmik dan sifat-sifat LAE di alam semesta awal. "
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.