Ada Gelombang Di Lautan Titan
Ilustrasi lautan hidrokarbon Titan, bulan Saturnus |
AstroNesia ~ Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa ada gelombang/ombak di laut bulan Saturnus, Titan.
Hal ini didasarkan pada pembacaan data dari NASA Cassini yang mengorbit disekitar planet gas raksasa Saturnus dan bulan-bulannya.
Jika dikonfirmasi, ini akan membuat Titan bahkan lebih mirip Bumi dari pikiran sebelumnya, dengan sistem cuaca aktif yang mengejutkan.
Bukti adanya gelombang ini dilaporkan oleh para ilmuwan di pertemuan American Geophysical Union di San Francisco pekan ini, dilaporkan oleh Eric Hand dari Science Magazine.
Saat Cassini melintas dekat dengan Titan dalam enam bulan terakhir, ia melihat bahwa tiga laut yang terpisah di Titan mungkin memiliki gelombang di permukaannya.
Dengan menggunakan radar dari Cassini, para ilmuwan bahkan dapat memperkirakan ukuran gelombang ini - sekitar 0,6 inci (1,5 cm) - dengan kecepatan hanya 2,3 kaki (0,7 meter) per detik.
Gelombang ini tidak berada pada objek 'berair' seperti di Bumi, melainkan di danau dan lautan hidrokarbon cair - sebagian besar terdiri dari metana.
Cairan ini jauh lebih kental daripada air di Bumi, hampir mirip tar, sehingga mereka cenderung bergerak jauh lebih sedikit dibanding lautan dan danau di Bumi.
Tapi terlepas dari itu, setiap riak di permukaannya - kemungkinan besar gelombang - harus disebabkan oleh angin, seperti di Bumi.
Bercak gelombang di permukaan itu menunjukkan adanya lingkungan berangin aktif di Titan.
"Bagi saya, itu menarik," kata Kepala ilmuwan NASA Ellen Stofan. "Ia mengatakan bahwa Titan adalah tempat yang dinamis."
Hasil lain dari Cassini juga mengungkapkan kedalaman beberapa lautannya yang besar.
Misalnya Kraken Mare, lautan karbon ini diduga memiliki kedalaman sekitar 525 kaki (160 meter) yang , sementara Ligeia Mare memiliki kedalaman mencapai 655 kaki (200 meter). Baca : Wahana Cassini Ukur Kedalaman Laut Terbesar Di Titan
Selain itu, beberapa perkiraan menunjukkan bahwa Ligeia Mare bisa berisi 55 kali cadangan minyak bumi.
Karena radar mampu memantul dari dasar laut, itu menunjukkan bahwa mereka transparan dan sebagian besar terbuat dari metana, sekitar 90 persen, dibanding etana.
Bukti ini juga merupakan mendorongan mereka untuk berpikir bahwa Titan memiliki beberapa bentuk perubahan musim.
Hal ini lebih lanjut dibuktikan bulan lalu ketika para ilmuwan menggunakan terowongan angin di Bumi untuk menjelaskan penampilan bukit pasir di Titan. Baca : Bukit Pasir Raksasa Di Titan Dibentuk Oleh Angin Yang Kuat
Berdasarkan penelitian, mereka memperkirakan ada angin di Titan, dan mereka meningkatkan kecepatan sebesar 50 persen pada beberapa kesempatan langka.
Hal ini dapat terjadi ketika bagian itu miring ke arah matahari, saat cahaya meningkat menyebabkan angin tampil lebih kencang.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.