SETI Lakukan Pencarian Sinyal Radio Kehidupan Alien Cerdas Di 86 Tata Surya Berbeda

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi Tata Surya Kepler-10 yang dihuni 3 planet yang diketahui. Tata surya ini juga dimasukkan dalam pencarian sinyal radio milik peradaban cerdas yang dilakukan oleh SETI

AstroNesia ~ Sebuah pencarian terbaru untuk mencari potensi sinyal radio yang menunjukkan adanya kehidupan cerdas lain telah dilakukan Extraterrestrial Intelligence (SETI) dalam upaya mempelajari 86 kandidat sistim tata surya yang ditemukan Kepler.

Tentu saja, tidak ada sinyal radio yang ditemukan, tapi pencaharian akan terus dilakukan, kali ini menggunakan Teleskop Green Bank di Virginia Barat untuk mencari sinyal wide-band.

"86 bintang ini dipilih karena mereka tuan rumah planet yang ditemukan pada tahun 2011 dengan sifat yang kemungkinan ramah bagi perkembangan kehidupan," kata Abhimat Gautam, dari University of California, Berkeley.


Memperluas Pencarian

Pada tahun 2011, Kepler telah mengungkapkan 1.235 kandidat planet (per 31 Desember 2014, jumlah itu terdiri dari 4.183 kandidat planet, dengan 996 dari mereka dikukuhkan sebagai planet). Gautam bekerja dengan Andrew Siemion dan ilmuwan lain dari Berkeley SETI Research Center untuk memilih 86 kandidat planet yang memiliki suhu permukaan antara minus 50 dan 100 derajat Celsius (minus 58-212 derajat Fahrenheit), radiusnya lebih kecil dari tiga kali besar Bumi, dan periode orbitnya lebih dari 50 hari. Kondisi tersebut menempatkan planet dalam zona layak huni di sekitar bintang mereka, wilayah di mana air cair dapat eksis di permukaannya dan di mana kehidupan terbaik mungkin bisa berkembang di planet.

Teleskop Green Bank (Teleskop radio terbesar di dunia) menargetkan bintang induknya dengan menggunakan sinyal pita lebar (wide-band). Para ilmuwan telah melakukan pencarian sebelumnya dengan menggunakan pita sempit (narrow-band) tanpa hasil.  

Lebarnya hanya 5 Hertz (Hz) pada spektrum radio, sinyal pita-sempit ini hanya diketahui berasal dari sumber buatan di Bumi, kata Gautam. Kisaran pita-sempit ini umumnya digunakan dalam pencarian SETI.

Dengan beralih ke pita-lebar, Gautam berharap menemukan sesuatu. Sinyal pita-lebar mencakup 2,5 Megahertz (MHz), yang berarti setengah miliar kali lebih lebar dari pencarian sebelumnya. Meningkatkan wilayah spektrum radio yang diamati berarti meningkatkan pendengaran para ilmuwan untuk mencari sinyal yang lebih luas daripada yang diamati sebelumnya.

Medium antarbintang (gas dan debu antar bintang) dapat menyebarkan sinyal keluar sewati ia melintasi materi, menyebabkan keterlambatan yang bisa memberikan perkiraan kasar dari jarak ke sumber terdeteksi dan memungkinkan astronom SETI untuk melacak komunikasi potensial kembali ke asal mereka.

Selain itu, sinyal pita lebar lebih sering digunakan untuk pengsignalan yang disengaja, kata Gautam.

"Sebuah peradaban alien yang maju bahkan dapat menggunakan pulsar untuk pengsignalan, yang dapat lebih mudah dan efektif dideteksi dalam pencarian pita-lebar."

Memindai Langit

Pencarian SETI difokuskan untuk mencari baik sinyal aktif yang disengaja, disiarkan oleh sebuah peradaban alien serta sinyal pasif seperti yang dibuat oleh acara televisi dan radar bandara di Bumi.

"Kami berharap dapat mendeteksi sinyal aktif yang disengaja dari pada sinyal pasif," kata Gautam.


Dengan teleskop Green Bank menunjuk pada setiap bintang sasaran, sinar radio akan membentang sekitar 4,2 tahun cahaya, cukup lebar untuk menelan sistem planet, termasuk objek-objek yang tidak diketahui.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.