Astronom Mungkin Temukan Galaksi Satelit Bima Sakti Yang Di Dominasi Materi Gelap
AstroNesia ~ Para astronom mungkin telah menemukan materi gelap yang mendominasi "Galaxy X".
Kluster bintang pulsar muda yang ditemukan di daerah jauh Bima Sakti dapat menandai lokasi dari materi gelap yang mendominasi galaksi kerdil yang sebelumnya tak terlihat karena tersembunyi di balik awan debu, di sisi jauh galaksi kita.
Sebuah tim yang dipimpin oleh Sukanya Chakrabarti dari Rochester Institute of Technology, menganalisis data inframerah-dekat yang dikumpulkan oleh Survei European Southern Observatory VISTA dan menemukan empat bintang muda berjarak sekitar 300.000 tahun cahaya. Bintang-bintang muda tersebut adalah bintang variabel Cepheid yang dijadikan lilin standar untuk mengukur jarak alam semesta.
Menurut Chakrabarti, ini adalah bintang variabel Cepheid yang paling jauh ditemukan di dekat bidang pandang Bima Sakti.
Bintang-bintang tersebut tampaknya berkaitan dengan galaksi kerdil yang diprediksi oleh Chakrabarti pada tahun 2009 berdasarkan analisisnya riak pada cakram luar Bima Sakti. Studi Chakrabarti sebelumnya memperkirakan massa dan lokasi galaksi kerdil yang di dominasi materi gelap. Radiasi yang dipancarkan oleh bintang-bintang variabel Cepheid memungkinkannya untuk mendapatkan jarak yang akurat dan menguji prediksi nya.
Chakrabarti menganalisis basis data VISTA yang dihuni puluhan juta bintang untuk menemukan bintang variabel Cepheid yang berkerumun di konstelasi Norma , semua terletak dalam satu derajat dengan yang lain.
Partikel tak terlihat yang dikenal sebagai materi gelap membuat 23 persen dari massa alam semesta. Materi misterius ini merupakan masalah mendasar dalam astronomi karena kita tidak mengerti apa itu, kata Chakrabarti.
Mata inframerah VISTA memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari daerah yang belum dijelajahi dekat dengan bidang pandang galaksi yang tidak dapat diakses oleh survei optik. Panjang gelombang optik tidak bisa menembus debu dan gas di wilayah ini.
Survei langit ini membantu ilmuwan melihat struktur galaksi dan bintang-bintang jauh di lintang rendah. Survei Inframerah dapat membantu mengatasi perbedaan arus antara observasi dan paradigma kosmologis saat ini dengan memberi kita pandangan yang lebih lengkap tentang struktur Bima Sakti, kata Chakrabarti.
Studi ini dipublikasikan di Astrophysical Journal Letters.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.