Astronom Temukan Badai Lubang Hitam Yang Mengejutkan Di Inti Galaksi
AstroNesia ~ Para astronom telah mengamati badai lubang hitam yang tak terduga di bagian inti galaksi cangkir teh (teacup) dengan bantuan Very Large Array (VLA).
Penemuan ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana lubang hitam supermasif dapat membawa efek bencana pada galaksi di mana mereka tinggal.
Chris Harrison, dari Center for Extragalactic Astronomy di Durham University di Inggris, dan timnya mempelajari galaksi J1430 + 1339, juga dikenal sebagai galaksi "cangkir teh" karena bentuknya yang mirip cangkir teh.
Galaksi ini telah dikonfirmasi memiliki lubang hitam supermasif yang aktif di intinya, mengkonsumsi materi apa pun yang berada terlalu dekat dengannya. Galaksi ini juga dianggap sebagai galaksi dalam transisi. Setelah aktif membentuk bintang, sekarang ini memiliki penampilan sebuah galaksi elips raksasa, tanda bahwa formasi bintang mungkin segera berakhir.
Karena alasan inilah para astronom tertarik untuk mengamati galaksi seperti ini; mereka adalah galaksi yang mengalami perubahan besar dan dengan memahami aktivitas lubang hitam, proses transformasi gajah galaksi dapat terungkap.
Dampak dari lubang hitam supermasif di inti galaksi cangkir teh tampak jelas, gelembung radio terang meluas hingga 40.000 tahun cahaya dari inti galaksi dengan jet plasma yang mempercepat materi sekitar 1.000 kilometer per detik (2,2 juta mil per jam). Aktivitas yang sangat tinggi ini menjadi kejutan.
Alasdair Thomson, yang juga melakukan pengamatan radio telah mengungkapkan bahwa lubang hitam di intinya mengobarkan badai di pusat galaksi, dengan meluncurkan jet kuat yang mempercepat gas dalam galaksi induknya dan bertabrakan dengan gas pada skala yang lebih besar.
Jadi galaksi Cangkir teh ini mungkin telah sampai pada akhir pembentukan bintangnya, di mana aktivitas lubang hitamnya telah membantai setiap calon wilayah pembentukan bintang di galaksi tersebut.
Penelitian ini diterbitkan dalam Astrophysical Journal.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.