Misteri Objek SETA 1991 VG
Orbit objek SETA 1991 VG yang sangat mirip orbit Bumi |
AstroNesia ~ 1991 VG adalah objek dekat Bumi yang ditemukan oleh astronom Amerika James Scotti pada tanggal 6 November 1991. Karena objek ini memiliki orbit yang tidak biasa dan kecerahannya memiliki banyak variasi, ada spekulasi awal bahwa itu bisa menjadi objek buatan manusia atau bahkan objek buatan alien.
Pada akhir 1991, objek aneh mendekati dan melintas dekat bumi, menyebabkan kejutan dan beberapa keresahan di antara para astronom sebelum menghilang kembali ke kedalaman ruang angkasa.
Objek yang ada berupa 1991 VG, dan sampai hari ini masih menjadi misteri.
Objek 1991 VG awalnya dianggap sebagai NEO (Obyek Dekat Bumi) mungkin sebuah asteroid yang secara berkala lewat terlalu dekat dengan Bumi dan masyarakat tidak menyadarinya. Pada saat penemuan, 1991 VG berjarak sekitar 2.046.000 kilometer dari Bumi dan melintas dengan cepat. Scotti, yang melacak objek tersebut dengan teleskop Spacewatch kecil di Kitt Peak National Observatory, Arizona, menggambarkannya sebagai objek astroidal yang bergerak cepat.
Pengamatan lanjutan mengungkapkan bahwa objek ini bukan sebuah asteroid, atau setidaknya tidak berperilaku seperti asteroid. Misalnya, sering berkedip menjadi sekitar tiga kali lebih terang kemudian gelap lagi, setiap tujuh dan satu-setengah menit. Perilaku tersebut mirip dengan sebuah satelit buatan yang berputar.
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa 1991 VG itu mungkin sebuah roket pendorong yang dibuang, melayang melalui ruang antar planet, mungkin roket pendorong Saturn V milik Apollo pada akhir 1960-an dan awal 70-an.
Saat objek tersebut terus mendekati Bumi, astronom di Observatorium Selatan Eropa (ESO) di La Silla, Chile, memulai pelacakan dengan teleskop 60-inci. Pada titik ini, media menjadi sadar bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi dan pernyataan pers pun dikeluarkan. Sementara itu, tim ESO (astronom Richard Barat, Olivier Hainaut, dan Alain Smette) melakukan pengukuran kedipan tepat dan menegaskan bahwa fenomena itu mengingatkan mereka pada kedipan cahaya yang diamati pada satelit buatan ketika mereka berputar dan memantulkan cahaya.
Objek misterius tersebut datang paling dekat dengan Bumi pada tanggal 5 Desember 1991, ketika melintas pada jarak 51.000 mil di luar orbit Bulan atau berjarak sekitar 288.300 mil dari Bumi. Kemudian mulai menjauh. Perkiraan ukuran objek menyarankan bahwa diameternya sekitar 33-62 kaki, sangat kecil untuk menjadi sebuah asteroid, tetapi ukurannya cocok dengan roket pendorong yang dibuang atau mungkin potongan besar puing-puing pesawat ruang angkasa. Memang, benda itu cukup kecil sehingga terlihat hanya sebagai cahaya kecil bila dilihat melalui teleskop Spacewatch yang berdiameter 2,9 kaki.
Empat bulan kemudian, pada tanggal 27 April 1992, objek tersebut kini jauh dari bumi, tetapi mengikuti orbit mengelilingi matahari yang sangat mirip dengan orbit Bumi, 1991 VG lagi-lagi terdeteksi oleh para astronom di Kitt Peak, kali ini dengan teleskop yang lebih besar. Itu menjadi laporan penampakan terakhir dari obyek tersebut sebelum menghilang dari jangkauan visual berbasis darat.
Tiga tahun berlalu. 1991 VG telah terlupakan, setidaknya oleh media. Kemudian, pada bulan April 1995, seorang astronom yang sangat dihormati menerbitkan sebuah artikel yang tidak hanya membuka perdebatan tentang 1991 VG, tetapi membawa diskusi tentang objek tersebut ke tingkat yang baru.
Astronom itu bernama Duncan Steel, yang berkaitan dengan University of Adelaide di Australia, dan hari ini dengan University of Salford di Inggris. Pasalnya, artikel yang dia tulis, SETA dan 1991 VG (SETA mengacu pada Search for ExtraTerrestrial Artifacts), muncul di The Observatory, sebuah jurnal ilmiah yang diakui, yang diterbitkan di Inggris.
Dalam artikel itu, Steel berani menyarankan pada astronom lain agar tidak ragu menganggap tetapi juga mendiskusikannya secara terbuka bahwa 1991 VG tidak mungkin hanya objek buatan biasa, objek tersebut mungkin sebuah wahana yang berasal dari luar angkasa (wahana milik alien).
Dalam artikel The Observatory, ia mengatakan bahwa objek ini memiliki 3 kemungkinan berbeda :
1. Objek 1991 VG mungkin sebuah asteroid alami
2. Objek 1991 VG mungkin sebuah objek buatan manusia (seperti roket pendorong atau satelit awal yang diluncurkan ke orbit heliosentris).
3. Objek 1991 VG mungkin sebuah artefak/wahana buatan alien.
Ketika mempertimbangkan tiga kemungkinan tersebut, Steel mengatakan bahwa 1991 VG adalah objek buatan tapi antropogenik, yang berarti berasal di Bumi. Dengan menggunakan data orbital yang tersedia dan menghitung mundur, dia menetapkan bahwa objek itu terakhir dekat bumi pada bulan Februari atau Maret 1975, dan sebelumnya pada akhir 1950-an.
(Dengan informasi yang terbatas mengenai objek ini, ia tidak dapat mengetahui tanggal yang tepat objek ini lebih awal lagi.)
Mempelajari catatan peluncuran awal, astronom menemukan bahwa hanya ada sedikit pesawat ruang angkasa yang bisa menjelaskan keberadaan 1991 VG, dan beberapa di antaranya mudah dihapus dalam daftar. Ia mencontohkan tujuh wahana antariksa yang diluncurkan dari Oktober 1958 sampai Maret 1960. Mereka termasuk wahana antariksa Pioneer 1, 3, 4, dan 5, dan wahana Luna 1, 2, dan 3.
Namun, ia menunjukkan bahwa roket pendorong wahana ini umumnya objek kecil, beberapa di antaranya diketahui telah masuk kembali ke atmosfer bumi, dan satu wahana (Luna 2) semuanya jatuh di permukaan Bulan. Kemudian, Steel menghapus wahana Luna 23, yang diluncurkan pada bulan Oktober 1974, yang berhasil mendarat di Bulan.
Namun, ada Helios 1, yang diluncurkan ke orbit heliosentris pada bulan Desember 1974, dan wahana Venera 9, yang dikirim ke Venus pada bulan Juni 1975. Apakah puing roket pendorong mereka bisa menjadi kandidat atas objek 1991 VG? Iya, tapi jika sesuatu telah mempengaruhi lintasan kedua roket pendorong wahana tersebut seperti tekanan radiasi atau kebocoran bahan bakar. Tapi Steel mengatakan bahwa hal itu sangat sulit terjadi, dan kedua puing roket pendorong wahana tersebut belum bisa menjelaskan kehadiran 1991 VG.
(Roket pendorong yang dikeluarkan dari seri misi berawak Apollo tidak dipertimbangkan karena misi Apollo diterbangkan antara Oktober 1968 dan Desember 1972, terlalu dini untuk dimasukkan daftar).
Setelah menghilangkan semua daftar peluncuran yang diketahui sesuai dengan kriteria itu, Steel menunjukkan bahwa hal itu bukan pesawat ruang angkasa yang kembali masuk ke Bumi atau sebuah roket pendorong.
Bukan Asteroid
Steel kemudian mengalihkan perhatiannya kepada gagasan bahwa 1991 VG adalah objek alami; yaitu, sebuah asteroid. Dia segera mengeleminasi kemungkinan ini. Hal ini karena ia memiliki alasan, objek tersebut berkedip. Cahaya kedipannya sangat mirip dengan satelit buatan yang berputar di orbitnya. Dia juga mencatat bahwa efek gaya gravitasi bisa muncul karena jalurnya selaras dengan Bumi dan seharusnya orbit 1991 VG akan ditendang dari orbitnya yang stabil. Namun, orbit 1991VG tampak tetap stabil, sehingga ia
merasa cukup yakin bahwa itu adalah pendatang baru (dalam hal bintang) dan oleh karena itu, mungkin bukan asteroid.
Hal ini meninggalkan hanya satu pertimbangan logis bagi ilmuwan: bahwa 1991 VG adalah wahana penyelidikan luar bumi atau artefak alien. Tapi jika objek itu benar-benar milik alien, hal itu menimbulkan pertanyaan: apakah objek itu dikendalikan saat melintas dekat Bumi atau hanya mengikuti jalan acak? Dengan kata lain, apakah itu dioperasikan atau hanya sebuah objek terlantar?
Steel menyimpulkan dalam artikelnya dengan mencatat bahwa pencarian untuk objek langit harus dibuat terus-menerus untuk mencari objek mencurigakan lainnya. Dengan demikian, kita bisa menyikap misteri sebuah paradoks yang awalnya diajukan oleh fisikawan yang brilian Enrico Fermi (1901-1954).
Sederhananya, Fermi Paradox mempertanyakan keyakinan umum bahwa sebuah galaksi, dengan banyak bintang di dalamnya, mau tidak mau harusnya telah menghasilkan banyak budaya asing yang canggih. Fermi ingin tahu mengapa kita belum menemukan bukti dari mereka, seperti wahana antariksa, pesawat ruang angkasa, atau transmisi dari mereka.
Dengan kata lain, jika makhluk luar angkasa benar-benar ada, akan kita mengenali salah satu wahana mereka jika terbang tepat dekat planet kita sebagai Obyek Baru.
Objek ini akan kembali mendekati Bumi pada 2016.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.