Misi Mars One Diundur Dua Tahun
AstroNesia ~ Misi ambisius Mars One yang akan mengirim empat orang untuk mengkolonisasi planet merah pada tahun 2024 diundur dua tahun.
Mars One, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Belanda, bertujuan untuk mengirim empat orang pada perjalanan satu arah ke planet merah setiap dua tahun. Ada 100 finalis saat ini yang bersaing untuk mendapatkkan tiket tersebut.
Dari ini 100 finalis, 24 akan melatih untuk pergi ke planet merah.
Perusahaan ini sekarang menunda untuk mengirim manusia pertama ke Mars selama dua tahun. Empat manusia pertama yang akan ke Mars itu akan diberangkatkan pada tahun 2026 dan mendarat di sana pada tahun 2027.
Penundaan ini disebabkan oleh kurangnya dana investasi, yang telah memperlambat pekerjaan pada misi robot pendahulu Mars One yang akan dikirim ke Planet Merah pada 2018, kata CEO Mars One Bas Lansdorp.
Misi robot ini bertujuan untuk meluncurkan pendarat dan pengorbit Mars, untuk menguji teknologi yang dibutuhkan untuk pemukiman manusia.
Kontrak ini diberikan kepada perusahaan-perusahaan kedirgantaraan Lockheed Martin dan Surrey Satellite Technology untuk mengerjakan pendarat dan pengorbit.
Lansdorp juga menanggapi sebuah artikel yang mengkritik Mars One yang ditulis pada majalah Matter yang diposting pekan lalu.
Dalam artikel itu, astrofisikawan Joseph Roche, mantan kandidat astronot Mars One menuduh bahwa organisasi telah memilih para astronot setidaknya didasarkan pada berapa banyak uang yang mereka sumbangkan untuk upaya kolonisasi tersebut.
Roche juga mengatakan bahwa proses seleksi Mars One cacat. Artikel yang ditulis ElmoKeep menuduh bahwa Mars One hanya menerima 2.761 aplikasi dari calon pemukim planet merah, bukan 202.000 seperti yang diklaim oleh Mars One.
Lansdorp mengatakan bahwa uang tidak ada hubungannya dengan proses seleksi, dan angka dari Mars One akurat.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.