Tabrakan Kluster Galaksi Mungkin Bisa Ungkap Misteri Materi Gelap

Ini adalah gambar dari enam kluster galaksi berbeda yang diambil dengan Hubble Space Telescope NASA (biru) dan Chandra X-ray Observatory (merah muda) dalam studi tentang bagaimana prilaku materi gelap dalam kluster galaksi ketika cluster bertabrakan. Sebanyak 72 tabrakan cluster galaksi besar kini dipelajari.

AstroNesia ~ Para astronom menggunakan data dari Hubble Space Telescope NASA dan Chandra X-ray Observatory menemukan bahwa materi gelap berinteraksi dengan dirinya sendiri kurang dari yang diperkirakan sebelumnya.  

Dalam upaya untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi gelap, astronom mengamati bagaimana kluster galaksi saling bertabrakan - peristiwa yang bisa menampung petunjuk tentang materi misterius yang tak terlihat ini yang membuat sebagian besar massa alam semesta.

Sebagai bagian dari studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Science pada hari Kamis, peneliti menggunakan teleskop Hubble untuk memetakan penyebaran bintang dan materi gelap setelah tabrakan kluster galaksi. Mereka juga menggunakan observatorium Chandra untuk mendeteksi emisi sinar-X dari tabrakan awan gas.

"Materi gelap adalah sebuah teka-teki yang telah lama kita ingin pecahkan," kata John Grunsfeld, asisten administrator NASA’s Science Mission Directorates di Washington, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Dengan kemampuan gabungan dari observatorium besar, kita semakin dekat untuk memahami fenomena kosmik ini."

Menurut para ilmuwan, kluster galaksi terbuat dari tiga komponen utama - galaksi, awan gas dan materi gelap. Selama tabrakan, awan gas berbenturan satu sama lain dan secara bertahap melambat. Di sisi lain, galaksi jauh lebih terpengaruh oleh proses ini, dan karena kesenjangan besar antara bintang-bintangnya, galaksi tidak memperlambat satu dengan lainnya.

"Kami tahu bagaimana gas dan bintang bereaksi terhadap tabrakan kosmik ini dan di mana mereka muncul dari reruntuhan," kata David Harvey dari École Polytechnique Fédérale de Lausanne di Swiss, dan penulis utama studi tersebut, mengatakan dalam pernyataan itu. "Membandingkan bagaimana perilaku materi gelap dapat membantu kita untuk mempersempit materi apa ini sebenarnya."

Para peneliti mempelajari 72 tabrakan galaksi klaster besar dan menemukan bahwa, seperti galaksi, materi gelap terus lurus melewati tabrakan tanpa melambat, yang berarti bahwa materi gelap tidak berinteraksi dengan partikel yang terlihat.

"Masih ada beberapa kandidat yang layak untuk menjadi materi gelap, sehingga permainan belum berakhir. Tapi kita semakin dekat untuk menemukan jawabannya, "kata Harvey.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.