Materi Gelap Ternyata Bisa Berinteraksi Dengan Sesamanya
Distribusi materi gelap di gugus galaksi Abell 3827 muncul sebagai garis biru. |
AstroNesia ~ Tampaknya materi gelap (materi misterius yang mendominasi sebagian besar materi di alam semesta) mungkin dapat berinteraksi dengan potongan materi gelap lain, dan tidak hanya melalui tarikan gravitasi.
Para peneliti melihat empat tabrakan galaksi dan menemukan rumpun materi gelap yang tampaknya bergerak lebih lambat dari galaksi inangnya. Perlambatan ini diduga terjadi karena materi gelap berinteraksi dengan rumpun materi gelap lainnya melalui kekuatan selain gravitasi.
"Kami dulu berpikir bahwa materi gelap hanya duduk di sekitar galaksi, mengurus bisnisnya sendiri, kecuali untuk tarikan gravitasinya," kata pemimpin penulis dan astrofisikawan Richard Massey di Durham University, di Inggris, dalam sebuah pernyataan. "Tapi kalau materi gelap sedang melambat selama tabrakan ini, itu bisa menjadi bukti pertama bahwa dia mungkin memengaruhi hal atau objek di sekitarnya dalam cara lain, melalui kekuatan lain," sambung dia.
Materi gelap mendominasi sekitar 85 persen dari semua materi di alam semesta, atau sekitar lima kali lebih banyak dari materi biasa. Materi ini tidak memancarkan, mencerminkan atau menyerap cahaya, yang membuatnya hampir tidak terlihat oleh para astronom.
Karena materi gelap terbentuk berbeda dari materi normal, astronom dapat melacaknya hanya melalui efek gravitasi pada bintang-bintang dan galaksi di sekitarnya. Sebagai contoh, materi gelap sering terdeteksi melalui fenomena yang disebut lensa gravitasi, yang terjadi ketika gravitasi objek besar (seperti materi gelap) mendistorsi cahaya dari suatu obyek di belakangnya.
Jika dikonfirmasi, temuan baru ini akan menandai pertama kalinya bahwa materi gelap telah terdeteksi berinteraksi dengan sesamanya melalui kekuatan selain gravitasi. Para ilmuwan memperingatkan bahwa bagaimana pun tabrakan galaksi ini perlu diamati dan simulasi komputer lebih lanjut harus dilakukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Para peneliti membuat penemuan mereka saat memeriksa cluster galaksi Abell 3827, menggunakan instrumen di European Southern Observatory Very Large Telescope, juga dari Hubble Space Telescope.
Tim peneliti yang sama baru-baru ini menerbitkan studi lain di mana mereka melihat 72 tabrakan antara kluster galaksi, dan melihat sangat sedikit interaksi antar rumpun materi gelap. Dalam studi baru ini, para ilmuwan hanya melihat galaksi individu, bukan seluruh cluster. Tabrakan galaksi yang diamati dalam studi baru ini mungkin telah berlangsung lebih lama dari tabrakan klaster yang diamati dalam penelitian sebelumnya, sehingga memungkinkan bagi para ilmuwan untuk mengamati interaksi materi gelap non-gravitasi.
Penelitian baru ini diterbitkan dalam Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.