Kluster Bintang Di Alam Semesta Muda Bercahaya Hingga 100 Juta Kali Lebih Terang Dari Matahari
Ilustrasi beberapa bintang pertama di alam semesta awal. Lima protostars yang terlihat di sini terbentuk di pusat cakram gas. |
AstroNesia ~ Mempelajari tahun awal dalam sejarah alam semesta kita bukanlah tugas yang mudah. Sebagian besar, hal ini karena kami tidak ada untuk melihatnya (jelas), sehingga satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi tentang periode ini adalah dengan melihat ke ruang angkasa. Bahkan, untuk memahami periode ini, kita perlu melihat ke sudut-sudut yang paling jauh dari kosmos-menuju ke tempat bintang pertama lahir dari zaman kegelapan primordial.
Pada akhirnya, bintang-bintang pertama lahir hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang. Dengan kelahiran mereka, mereka mengakhiri periode yang dikenal sebagai "zaman kegelapan" alam semesta. Seperti namanya, hal ini adalah waktu ketika ada unsur cahaya (beberapa atom hidrogen dan helium terbentuk), tapi mereka tidak bercahaya dalam cahaya tampak.
Butuh ratusan juta tahun bagi semua hidrogen dan helium dan beberapa gas lainnya mengambang dan mulai menyatu menjadi bintang-bintang pertama yang menerangi alam semesta. Penelitian baru menunjukkan bahwa matahari kuno ini akan berkumpul bersama-sama untuk membentuk kluster bintang yang luar biasa terang.
Sepasang peneliti di University of Western Ontario menghitung bahwa pengelompokan bintang ini mungkin menghasilkan cahaya 100 juta kali lebih terang dari matahari pada waktu tertentu.
Periode terang ini kemungkinan terjadi selama pembentukan bintang, 'saat "protostars" mereka masih menarik gas dan gumpalan materi, menyebabkan semburan kecerahan yang bervariasi. Menurut simulasi, cluster tersebut hanya memiliki 16 protostar dan bisa menghasilkan tingkat kecerahan sementara antara 1.000 dan 100 juta kali lebih terang dari matahari kita.
Bintang-bintang awal terbakar sangat terang, tetapi juga mati muda, meninggalkan unsur berat pertama, termasuk materi yang telah menjadi blok bangunan kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi, yaitu karbon dan oksigen.
Para peneliti mengatakan bahwa cahaya dari kluster protobintang awal sulit ditemukan setelah melakukan perjalanan 13 miliar tahun menuju Bumi, tapi pengamatan tersebut dapat menjadi lebih mudah dengan peluncuran James Webb Space Telescope, yang akan diluncurkan pada tahun 2018.
Studi ini diterbtkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.