ALMA Temukan Pembibitan Bintang Di Galaksi SDP 81 Yang Terletak 12 Miliar Tahun Cahaya

Citra teleskop ALMA yang menunjukkan daerah pembentukan bintang di galaksi jauh SDP 81

AstroNesia ~ Para astronom telah menghasilkan pandangan paling rinci dari pembentukan bintang yang terbentuk di jantung galaksi jauh.

Para ilmuwan di Observatorium ALMA di Atacama Chili mengambil keuntungan dari efek astronomi yang dikenal sebagai lensa gravitasi untuk mendapatkan tampilan dekat tersebut.

Secara khusus, mereka menggunakan medan gravitasi galaksi yang lebih dekat untuk membengkokkan cahaya galaksi yang jauh dibelakangnya, seperti lensa teleskop.


Para ilmuwan menganalisis data yang dikumpulkan oleh ALMA Long Baseline Campaign yang mengungkapkan struktur galaksi jauh yang yang dikenal sebagai SDP.81, terletak hampir 12 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Mereka menemukan awan berdebu yang dianggap gudang gas molekul dingin di mana bintang dan planet lahir.

Gambar ini mengungkapkan beberapa awan debu dalam galaksi SDP 81, yang dianggap awan molekul raksasa dingin, tempat kelahiran bintang dan planet.

Dengan mengoreksi distorsi yang dibuat oleh efek lensa gravitasi, para peneliti mampu menghasilkan gambar begitu tajam sehingga gumpalan bintang yang terbentuk di galaksi tersebut dapat dilihat.

Gumpalan ini diyakini membentang sekitar 200 tahun cahaya - versi raksasa dari Nebula Orion yang  memproduksi ribuan bintang di sisi lain alam semesta.

Menurut para peneliti, ini adalah pertama kalinya fenomena seperti ini terlihat pada jarak yang besar dan jauh lebih rinci daripada yang dibuat menggunakan teleskop Hubble.


Galaksi SDP.81, juga dikenal sebagai Hatlas J090311.6 + 003906, diamati pada akhir 2014.

Ketika para peneliti memeriksa data, mereka menyadari bahwa galaksi ini telah diperbesar oleh gravitasi dari galaksi masif yang terletak di antara SDP.81 dan bumi.


Ini menghasilkan fenomena yang dikenal sebagai Cincin Einstein. Lensa gravitasi yang diprediksi oleh Einstein sebagai bagian dari teori relativitas umum.

Dengan menggunakan informasi spektral yang dikumpulkan oleh ALMA, astronom juga mengukur dan rotasi dan memperkirakan massanya.

Data menunjukkan bahwa gas di galaksi ini tidak stabil - gumpalan itu runtuh ke dalam, dan kemungkinan akan berubah menjadi daerah pembentuk bintang baru
raksasa di masa depan.

Hal ini juga menunjukkan adanya sebuah lubang hitam supermasif di pusat lensa galaksi latar depan.


Bagian tengah dari galaksi SDP.81 terlalu redup untuk dideteksi, yang mengarah pada kesimpulan bahwa galaksi di latar depan memiliki lubang hitam supermasif dengan massa lebih dari 200-300 juta kali massa Matahari


Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.