Untuk Pertama kalinya, Astronom Berhasil Mengamati Proses Kelahiran Sebuah Planet Secara Langsung

Ilustrasi planet yang terbentuk dalam cakram melingkar yang mengelilingi bintang LkCa 15. Planet dalam kesenjangan cakram itu membersihkan materi yang mengelilingi bintang muda ini.

AstroNesia ~ Untuk pertama kalinya, para astronom telah mengamati proses kelahiran sebuah planet secara langsung.

Para ilmuwan telah memotret exoplanet gas  yang membentuk di sekitar bintang muda yang disebut LkCa 15, yang terletak sekitar 450 tahun cahaya dari Bumi.

"Ini menarik, karena itu adalah pertama kalinya kami telah mampu mengambil citra pembentukan planet secara langsung," kata penulis utama studi Stephanie Sallum, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Arizona. "Ini memberi kita sebuah sistem untuk ditindaklanjuti secara mendalam di masa depan, untuk benar-benar memahami rincian tentang bagaimana planet terbentuk."




Fitur di sistim bintang LkCa 15 terdiri atas cakram besar debu dan gas yang mengelilingi sebuah bintang mirip Matahari yang baru berusia 2 juta tahun. Cakram melingkar ini seperti biasa mengelilingi bintang yang baru lahir, menyediakan bahan baku untuk membentuk planet.

Memang, studi sebelumnya telah melihat kesenjangan yang besar dalam beberapa disk di sistim bintang yang kemungkinan dibersihkan oleh planet yang terbentuk. Para ilmuwan bahkan telah mendeteksi kesenjagan ini  dan jejak panas yang ditafsirkan sebagai bukti planet dalam kesenjangan tersebut.

Kesenjangan seperti itu juga ada dalam cakram LkCa 15 dan salah satu kandidat protoplanet raksasa, yang dikenal sebagai LkCa 15b, terdeteksi dalam sistem ini pada tahun 2012, pada jarak sekitar 16 unit astronomi (AU) dari bintang. (Satu AU adalah jarak dari Bumi ke matahari, sekitar 93 juta mil atau 150 juta kilometer.)

Pengamatan optik adiktif dari Large Binocular Telescope dan Magellan Adaptive Optics System (skala warna) menunjukkan beberapa sumber dalam cakram yang sudah dibersihkan yang mengelilingi bintang LkCa 15 (skala abu-abu).

Untuk mempelajari lebih lanjut, Sallum dan rekan-rekannya memusatkan perhatian pada sistim LkCa 15 menggunakan Large Binocular Telescope (LBT), sebuah observatorium di tenggara Arizona yang memiliki dua cermin primer berukuran dengan lebar 27 kaki (8,4 meter).

Tim membenarkan adanya LkCa 15b, melalui pencitraan langsung dengan mengamati foton hidrogen-alpha, jenis cahaya yang dipancarkan ketika bahan superpanas bergabung ke sebuah dunia yang baru terbentuk. (Seperti bintang yang baru lahir, planet yang baru lahir juga dikelilingi oleh disk bahan pemasok.)

Pengamatan LBT lainnya mengungkapkan adanya planet lain yang baru lahir, LkCa 15c, semnetara bagian dalam kesenjangan juga menyarankan bahwa planet ketiga (LkCa 15d) juga ada disana.

"Kami melihat sumber dengan jelas," kata Sallum. "Ini adalah pertama kalinya kami mampu untuk menghubungkan planet yang membentuk dengan sebuah celah dalam piringan protoplanet."


"Penemuan ini memberikan batasan ketat pada teori pembentukan planet," kata Zhaohuan Zhu dari Princeton University, yang tidak ada hubungan dengan studi baru ini. "Misalnya, teori-teori tersebut sekarang harus menjelaskan bagaimana sebuah planet raksasa dapat membentuk 15-16 AU dari bintangnya yag berusia 2 juta tahun, dan masih akan berkembang setelah waktu ini."

Teknik baru yang ditunjukkan oleh Sallum dan timnya dapat membuat banyak penemuan exoplanet yang baru terbentuk lainnya, yang memungkinkan para astronom untuk mempelajari lebih banyak tentang penyebaran planet muda, Zhu menambahkan.

Studi ini diterbitkan dalam Jurnal Nature.

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.